26.5 C
Denpasar
Sunday, June 4, 2023

Duh! Petugas Pungut Terbatas, Retribusi Kunjungan Wisatawan ke Nusa Penida Bocor

SEMARAPURA,radarbali.id – Rata-rata ada sekitar seribuan lebih wisatawan berkunjung ke Kecamatan Nusa Penida per harinya. Hanya saja karena terbatasnya jumlah petugas pungut serta potensi main mata antara petugas pungut dan agen perjalanan, telah terjadi kebocoran Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga di pulau yang memiliki julukan “Telur Emas Bali” itu.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Selasa (28/3) mengungkapkan telah terjadi kebocoran retribusi di Kabupaten Klungkung. Di antaranya Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga di Kecamatan Nusa Penida. Menurutnya ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya kebocoran pada retribusi dengan nilai pungutannya sebesar Rp25 ribu per wisatawan dewasa dan Rp15 ribu per wisatawan anak-anak itu.

Baca Juga:  Investasi di Kampung Turis Nusa Penida Rendah, Ini Penyebabnya…

“Yang pertama, karena petugas kurang. Kemudian digitalisasi yang lemah, pos pungutan tidak pada aset kami sehingga terlihat remeh. Yang keempat terjadi kerja sama atau main mata dengan agen perjalanan walau nilainya kecil dan buktinya belum kuat,” terangnya.

Meski belum bisa mengungkapkan besaran kebocoran retribusi yang terjadi, menurutnya pihak Dinas Pariwisata Klungkung telah membenarkan adanya kebocoran retribusi tersebut. Untuk itu pihaknya meminta pada Dispar Klungkung agar segera membuat kajian kebutuhan petugas pungut.

Dengan harapan dapat melakukan penambahan petugas pungut di tengah adanya larangan perekrutan pegawai. “Harus berani memberikan argumen, membuat analisa, membuat kajian staf. Kalau terus kami katakan bocor-bocor tetapi tidak berani menambah pegawai untuk menutup kebocoran itu, bagaimana menutupnya,” jelasnya.

Baca Juga:  GOOD NEWS! Buleleng Jadi Jujugan Petualang Dunia

Dengan jumlah petugas pungut saat ini, menurutnya Pemkab Klungkung kehilangan potensi retribusi kunjungan wisatawan yang datang saat sore hari. “Hari Minggu kadang-kadang tidak ada yang mungut. Makanya saya geregetan, geregetan, geregetan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Ni Made Sulistiawati belum bisa dimintai konfirmasinya mengenai kebocoran retribusi dan kekurangan petugas pungut yang terjadi. (ayu/rid)



SEMARAPURA,radarbali.id – Rata-rata ada sekitar seribuan lebih wisatawan berkunjung ke Kecamatan Nusa Penida per harinya. Hanya saja karena terbatasnya jumlah petugas pungut serta potensi main mata antara petugas pungut dan agen perjalanan, telah terjadi kebocoran Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga di pulau yang memiliki julukan “Telur Emas Bali” itu.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Selasa (28/3) mengungkapkan telah terjadi kebocoran retribusi di Kabupaten Klungkung. Di antaranya Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga di Kecamatan Nusa Penida. Menurutnya ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya kebocoran pada retribusi dengan nilai pungutannya sebesar Rp25 ribu per wisatawan dewasa dan Rp15 ribu per wisatawan anak-anak itu.

Baca Juga:  GOOD NEWS! Buleleng Jadi Jujugan Petualang Dunia

“Yang pertama, karena petugas kurang. Kemudian digitalisasi yang lemah, pos pungutan tidak pada aset kami sehingga terlihat remeh. Yang keempat terjadi kerja sama atau main mata dengan agen perjalanan walau nilainya kecil dan buktinya belum kuat,” terangnya.

Meski belum bisa mengungkapkan besaran kebocoran retribusi yang terjadi, menurutnya pihak Dinas Pariwisata Klungkung telah membenarkan adanya kebocoran retribusi tersebut. Untuk itu pihaknya meminta pada Dispar Klungkung agar segera membuat kajian kebutuhan petugas pungut.

Dengan harapan dapat melakukan penambahan petugas pungut di tengah adanya larangan perekrutan pegawai. “Harus berani memberikan argumen, membuat analisa, membuat kajian staf. Kalau terus kami katakan bocor-bocor tetapi tidak berani menambah pegawai untuk menutup kebocoran itu, bagaimana menutupnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Tak Penuhi Protokol, Puluhan Orang Tak Diizinkan Masuk Nusa Penida

Dengan jumlah petugas pungut saat ini, menurutnya Pemkab Klungkung kehilangan potensi retribusi kunjungan wisatawan yang datang saat sore hari. “Hari Minggu kadang-kadang tidak ada yang mungut. Makanya saya geregetan, geregetan, geregetan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Ni Made Sulistiawati belum bisa dimintai konfirmasinya mengenai kebocoran retribusi dan kekurangan petugas pungut yang terjadi. (ayu/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru