AMLAPURA,radarbali.id -Potret Pendidikan di Kabupaten Karangasem agaknya sedang buram. Faktanya, puluhan sekolah di Kabupaten Karangasem dari jenjang TK hingga SMP tak memiliki Kepala Sekolah (Kasek). Alasan banyaknya jabatan Kasek di Karangasem yang lowong salah satunya karena memasuki masa pensiun terhitung sejak Desember 2022 lalu.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem, I Wayan Sutrisna. Kata dia, total sekolah yang tidak memiliki Kasek definitif sebanyak 42 sekolah. Dari jumlah tersebut, jenjang SD paling banyak yang tidak memiliki Kasek dengan jumlah 39 sekolah dasar. Sedangkan untuk SMP hanya dua dan satu di antaranya jenjang pendidikan TK. “Kebanyakan pensiun. Ada yang meninggal juga dan ada yang mengundurkan diri karena sakit,” ujarnya dikonfirmasi Senin (30/1).
Mengatasi hal ini, dalam dua hari ke depan. Pihaknya akan melakukan mutasi untuk mengisi kekosongan jabatan Kasek ini. Terutama di SD yang cukup banyak. Diakuinya, tidak mudah untuk menemukan calon Kasek dengan kualifikasi yang sesuai dengan Permendikbudristek nomor 40 Tahun 2021. “Makanya ini kami mulai lakukan perancangan mutasi untuk mengisi Kasek definitif,” tuturnya.
Dengan lowongnya, jabatan Kasek di puluhan sekolah itu, pihaknya sementara waktu menunjuk plt. “Tunggu saja kami masih menunggu SK mutasinya,” jelasnya.
Selain kekosongan jabatan Kasek ini, jumlah pengajar juga semakin berkurang. Terhitung sejak Desember 2022 lalu, total ada 219 guru yang memasuki masa pensiun. Dari jumlah tersebut, didominasi oleh guru SD sebanyak 153 orang. Sedangkan untuk SMP, jumlah guru yang pensiun sebanyak 63 orang dan TK 3 orang. Praktis, kondisi ini membuat keberadaab sekolah di Karangasem semakin mengalami krisis tenaga pengajar. (zul/rid)
AMLAPURA,radarbali.id -Potret Pendidikan di Kabupaten Karangasem agaknya sedang buram. Faktanya, puluhan sekolah di Kabupaten Karangasem dari jenjang TK hingga SMP tak memiliki Kepala Sekolah (Kasek). Alasan banyaknya jabatan Kasek di Karangasem yang lowong salah satunya karena memasuki masa pensiun terhitung sejak Desember 2022 lalu.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem, I Wayan Sutrisna. Kata dia, total sekolah yang tidak memiliki Kasek definitif sebanyak 42 sekolah. Dari jumlah tersebut, jenjang SD paling banyak yang tidak memiliki Kasek dengan jumlah 39 sekolah dasar. Sedangkan untuk SMP hanya dua dan satu di antaranya jenjang pendidikan TK. “Kebanyakan pensiun. Ada yang meninggal juga dan ada yang mengundurkan diri karena sakit,” ujarnya dikonfirmasi Senin (30/1).
Mengatasi hal ini, dalam dua hari ke depan. Pihaknya akan melakukan mutasi untuk mengisi kekosongan jabatan Kasek ini. Terutama di SD yang cukup banyak. Diakuinya, tidak mudah untuk menemukan calon Kasek dengan kualifikasi yang sesuai dengan Permendikbudristek nomor 40 Tahun 2021. “Makanya ini kami mulai lakukan perancangan mutasi untuk mengisi Kasek definitif,” tuturnya.
Dengan lowongnya, jabatan Kasek di puluhan sekolah itu, pihaknya sementara waktu menunjuk plt. “Tunggu saja kami masih menunggu SK mutasinya,” jelasnya.
Selain kekosongan jabatan Kasek ini, jumlah pengajar juga semakin berkurang. Terhitung sejak Desember 2022 lalu, total ada 219 guru yang memasuki masa pensiun. Dari jumlah tersebut, didominasi oleh guru SD sebanyak 153 orang. Sedangkan untuk SMP, jumlah guru yang pensiun sebanyak 63 orang dan TK 3 orang. Praktis, kondisi ini membuat keberadaab sekolah di Karangasem semakin mengalami krisis tenaga pengajar. (zul/rid)
