DENPASAR, radarbali.id- Doktrin karya kekaryaan mengantarkan Partai Golkar Bali turun berkomitmen membantu kesejahteraan masyarakat terutama petani.
Dalam rangka mewujudkan keseimbangan baru struktur ekonomi Bali melalui perkuatan sektor pertanian, Partai Golkar Bali mencanangkan budidaya pohon alpukat kualitas ekspor di Desa Munduk.
Acara ini dihadiri kades-kades, bendesa, dan kelompok tani dari Desa Sidatapa, Banyuasri, Banyuatis, Kayuputih, Gobleg, Munduk, Gesing dan Umejero, Minggu siang (2/1)
Golkar Bali kembali membagikan alpukat sebanyak 10.000 bibit. Pencanangan tersebut dihadiri juga oleh Ketua Badan Pembinaan dan Pemberdayaan Petani Golkar Bali, Jero Tesan.
Dalam penyuluhan disampaikan, bibit tersebut selanjutnya akan diberikan mata tempel untuk okulasi dari mata tempel jenis impor.
Selanjutnya akan diberikan barcode dan registrasi pohon, sebelum okulasi masing-masing kelompok tani diharapkan menyiapkan tenaga untuk dilatih mengokulasi stek atau mata tempel dan semuanya diberikan dengan gratis.
Masalah pasar dan harga tidak perlu khawatir karena kebutuhan dalam negeri dan ekspor sangat besar.
Okulasi adalah teknik pengembangbiakan tanaman secara vegetatif, yaitu dengan cara menempelkan mata tunas dari suatu tanaman kepada tanaman lainnya.
Ketua DPD Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry mengatakan kelompok-kelompok tani merespons dengan antusias.
Direncanakan bibit alpokat ini dibagikan minggu depan. Sugawa Korry didampingi Korwil Golkar Buleleng, Komang Agus Satuedi dan Ketua AMPG Bali Ketut Nesa menyatakan kondisi petani bali, memiliki lahan yang terbatas oleh karenanya harus bantu jenis pohon yang produknya berkualitas dan bernilai tinggi.
Tegas Sugawa Korry pertanian di Bali tinggal 18 persen sedangkan pariwisata 64 persen sisanya sektor industri.
“Untuk seluruh Bali, kami sudah siapkan 50.000 bibit alpukat,” terangnya sembari menyebut keseriusan Golkar dalam membantu mengembangkan alpukat di Bali dari hulu sampai hilir alias mulai produksi hingga ekspor.
Tak main-main, penyuluhan itu Golkar Bali menghadirkan langsung Ketua Asosiasi Eksportir Buah Indonesia, Jro Tesan.
“Kita dampingi, beri bibit, mata tempel atau impor, pelatihan okulasi dan pendampingan budidaya semuanya dengan tanpa biaya alias gratis,” tegas Sugawa Korry. (rba)