DENPASAR, Radar Bali.id– Ida Gede Komang Kresna Budi, kader Partai Golkar yang juga duduk sebagai Ketua DPD Partai Golkar Buleleng siap turun gelanggang Pemilihan Bupati Buleleng pada Pemilu 2024 mendatang.
Dikonfirmasi dengan Ketua DPD Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry yang duduk sebagai Wakli Ketua DPRD Bali ini tidak ingin berkomentar banyak. Sugawa mengakui belum ada nama-nama yang disiapkan maju di pemilihan kepala daerah kabupaten/kota di Bali.
” Belum ada pembahasan (calon-calon kepala daerah yang maju dari Partai Golkar ), kami menunggu arahan dari DPP,” ucap Pria yang berasal dari Desa Banyuatis, Buleleng ini.
Disinggung bagaimana mekanisme pemilihan calon kepala daerah yang diajukan oleh partai yang berlambang pohon beringin ini di Pemilu 2024, Sugawa mengaku belum ada petunjuk pelaksanaan (juklak) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. ” Kami masih menunggu juklak DPP,” jawabnya.
Seperti diketahui, dari hitung- hitungan syarat, Partai Golkar tidak dapat mengusung calon sendiri karena berdasarkan Pemilu 2019, Golkar di DPRD Buleleng hanya berhasil meraih 7 kursi saja. Sementara syaratnya minimum memajukan calon secara mandiri, minimal meraih 20 persen dari jumlah kursi di DPRD. [ni kadek novi febriani/radar bali]
DENPASAR, Radar Bali.id– Ida Gede Komang Kresna Budi, kader Partai Golkar yang juga duduk sebagai Ketua DPD Partai Golkar Buleleng siap turun gelanggang Pemilihan Bupati Buleleng pada Pemilu 2024 mendatang.
Dikonfirmasi dengan Ketua DPD Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry yang duduk sebagai Wakli Ketua DPRD Bali ini tidak ingin berkomentar banyak. Sugawa mengakui belum ada nama-nama yang disiapkan maju di pemilihan kepala daerah kabupaten/kota di Bali.
” Belum ada pembahasan (calon-calon kepala daerah yang maju dari Partai Golkar ), kami menunggu arahan dari DPP,” ucap Pria yang berasal dari Desa Banyuatis, Buleleng ini.
Disinggung bagaimana mekanisme pemilihan calon kepala daerah yang diajukan oleh partai yang berlambang pohon beringin ini di Pemilu 2024, Sugawa mengaku belum ada petunjuk pelaksanaan (juklak) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. ” Kami masih menunggu juklak DPP,” jawabnya.
Seperti diketahui, dari hitung- hitungan syarat, Partai Golkar tidak dapat mengusung calon sendiri karena berdasarkan Pemilu 2019, Golkar di DPRD Buleleng hanya berhasil meraih 7 kursi saja. Sementara syaratnya minimum memajukan calon secara mandiri, minimal meraih 20 persen dari jumlah kursi di DPRD. [ni kadek novi febriani/radar bali]
