MANGUPURA, Radar Bali.id – Pemilihan Umum (Pemilu) secara serentak akan berlangsung di tahun 2024. Namun suhu politik di Badung mulai terasa. Bahkan sejumlah nama terus bermunculan, dikabarkan maju dalam pemilihan bupati (pilbup). Kali ini Wayan Adi Arnawa dan Putu Parwata mulai terlihat mesra.
Tak heran, hampir di setiap momen kegiatan mereka kerap selalu hadir berdua. Selain itu di media sosial, nama keduanya kerap diperbincangkan.
Kemesraan ini juga mulai ramai di respon oleh masyarakat. Bahkan tak sedikit kedua nama tersebut mendapat dukungan untuk “kawin” maju pada Pilkada Badung tahun 2024. Sebab dua tokoh ini memiliki kekuatan masing-masing. Adi Arnawa masih dengan Adi Brayanya yang masih mengakar sampai saat ini.
Nama Adi Arnawa juga terus diperbincangkan di jagat media sosial dan juga dunia nyata. Begitu juga Putu Parwata yang juga sebagai Ketua DPRD Badung ini juga kuat di akar rumput dan kalangan elit PDIP.
Bahkan pada 1 Januari 2023 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto datang di kediamanan Parwata yang juga dihadiri Ketua DPC PDIP Badung I Nyoman Giri Prasta dan lainnya.
Namun Wayan Adi Arnawa tak mau berkomentar banyak perihal Pilkada 2024. Dia saat ini memilih fokus untuk mengabdi kepada masyarakat Badung. Mengingat Adi Arnawa saat ini masih duduk di posisi Sekda Badung. “Pilkada 2024, ya nanti lah,” jelas Adi Arnawa saat ditemui, Rabu (8/2/2023).
Dikonfirmasi secara terpisah Putu Parwata mengakui dukungan masyarakat di bawah untuk mendukung maju di kontestasi Pilkada Badung 2024 itu tidak masalah. Namun di PDIP ada mekanisme yang harus dipenuhi. Semua itu adalah berdasarkan dari partai dan kewenangan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Sebagai kader partai, apa pun masukan dan saran daripada masyarakat pada prinsipnya adalah saya ditugaskan oleh partai di DPRD Badung dan saya harus memperjuangkan kepentingan masyarakat. Jadi Ibu Mega mengatakan kerja, kerja, jadi saya tegak lurus atas perintah ibu,” terang Sekretaris DPC PDIP Badung ini.
Ia pun tetap bekerja keras untuk kepentingan masyarakat mulai dari pendidikan, kesehatan, pertanian dan mendorong UMKM. Begitu juga dalam legislasi ia membantu pertanian dan juga menurunkan Perda untuk melindungi petani. “Intinya saya kerja, kerja. kalau masyarakat menginginkan itu hak masyarakat,” pungkasnya. (dwija putra/radar bali)