26.5 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

Koster-Ace Terpuruk, Masyarakat Bali Kecewa Bandara Bali Utara Gagal

DENPASAR, Radar Bali- Sikap lembek dan Gubernur Koster memperjuangkan Bandara Bali Utara pasca rencana pembangunan bandara ini ditolak oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terus menjadi pergunjingan dan buah bibir. Apalagi Koster memberikan sinyal tetap maju sebagai Calon Gubernur Bali pada Pilgub 2024 bersama wakilnya Cok Ace (Koster-Ace).

Masyarakat Bali harus menerima kenyataan dan pil pahit pemimpinnya yang menjadi petugas partai penguasa PDI Perjuangan harus nurut apa kata ketua umumnya bukan memperjuangkan apa kata dan suara rakyat Bali.

Sejumlah tokoh Bali menilai masyarakat Bali bisa saja mengubur mimpi mereka untuk punya bandara internasional baru yakni Bandara Bali Utara tapi tidak kunjung terealisasi karena tidak diperjuangkan dengan serius oleh Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster dan Cok Ace (Koster-Ace).

Padahal Bandara Bali Utara di Buleleng itu akan menjadi kebanggaan rakyat Bali. Perjuangan Gubernur Bali terdahulu yakni Made Mangku Pastika yang mengawali support proyek bandara ini menjadi sia-sia belaka karena tidak dilanjutkan dengan serius oleh Gubernur Koster.

Sementara itu sejumlah tokoh Bali menilai ketidakberanian Koster-Ace serius memperjuangkan Bandara Bali Utara tentu akan diberikan hukuman yang setimpal jika keduanya tetap maju kembali pada Pilgub Bali 2024. Alias Koster-Ace bisa saja tumbang apalagi ada calon kuat sebagai penantang. Kepercayaan publik juga merosot kepada Koster-Ace salah satunya terbukti dengan turunnya posisi paslon Koster-Ace yang terpuruk pada sejumlah Polling Pilgub Bali 2024.

Misalnya pada Polling Pilgub Bali 2024 yang dimuat Kabar Bali Satu (KBS) di situs kabarbalisatu.com, paslon Koster-Ace jatuh ke posisi kedelapan dimana sebelumnya pasangan ini masuk di posisi lima besar. Koster-Ace hanya mampu meraih dukungan 7,64 persen.

Kegagalan memperjuangkan Bandara Bali Utara juga mendapat sorotan tajam dari mantan Gubernur Bali dua periode Made Mangku Pastika menyesalkan rencana pembangunan Bandara Bali Utara belum kunjung terealisasi. Padahal perencanaannya sudah sejak dirinya masih menjabat Gubernur Bali di sekitar tahun 2014-2015.

Pastika sangat getol memperjuangkan pembangunan Bandara Bali Utara untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan memberikan keadilan bagi masyarakat Buleleng yang selama ini masih jauh tertinggal dari aspek pemerataan pembangunan.

Kegigihan yang ditunjukkan Pastika memperjuangkan Bandara Bali Utara sepertinya tampak berbeda dengan sikap pemimpin Bali saat ini di mana Gubernur Koster tampak tidak serius memperjuangkannya. Terlebih Bandara Bali Utara ini juga ditolak oleh ketua partainya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Perjuangan kita sudah lama sekali untuk airport di Bali Utara. Itu mimpi kita bersama. Orang Buleleng itu mimpi punya airport itu. Setiap dia bangun dia ingat airport-nya. Jadi kalau sampai nggak jadi, ya mesti patut ditanya. Kenapa? Ada apa? Masalahnya apa? Itu kan sudah mulai dari zaman saya dulu, tahun 2014-2015,” beber Mangku Pastika ditemui usai hadir dalam acara di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Bali belum lama ini.

Anggota DPD RI dari Bali ini lantas mendorong agar pembangunan Bandara Bali Utara dilanjutkan karena kondisi Bandara Ngurah Rai yang sudah tidak memungkinkan ketika lebih banyak pesawat datang ke Bali. “Membangun bandara kan tidak sehari dua hari. Minimal lima tahun,” katanya seraya mendorong Bandara Bali Utara dibangun offshore atau di atas laut sehingga tidak merusak dan mengorbankan lahan-lahan produktif.

Tokoh milenial Bali Agung Manik Danendra (AMD) yang selama ini dikenal irit bicara politik juga kini angkat bicara mengenai Bandara Bali Utara. AMD walaupun bukan anggota parpol menyampaikan “Jangan sakiti lagi hati masyarakat Bali dengan menggagalkan impian masa depan.”

Baca Juga:  Gelar Festival Mendongeng, Libatkan Pendongeng Seantero Nusantara

AMD tokoh sentral Puri Tegal Denpasar Pemecutan ini yang dikenal juga sebagai tokoh milenial sudah tidak diragukan kiprahnya dan menjadi idola milenial ini menegaskan proyek Bandara Bali Utara adalah program bagus dari Gubernur terdahulu.

“Program bagus kok ngk diperjuangkan kelanjutannya?!,” kata AMD yang dihubungi di kantor AMD Center, Denpasar pada Senin, 13 Februari 2023 saat menerima perwakilan Perkumpulan Pelestarian Budaya Majapahit Trowulan, di mana AMD sendiri sebagai Penasihat yang akan melanjutkan pemugaran Pura Majapahit di Jawa Timur dan AMD selama ini dikenal Pejuang Hindu Nusantara berkat kiprahnya banyak membantu umat mendirikan pura di berbagai daerah di luar Bali.

AMD pun mengkritisi bahwa Koster-Ace telah gagal memperjuangkan impian rakyat Bali dan sekarang Gubernur Koster di akhir jabatannya mulai mengalihkan isu dengan wacana memperjuangkan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Provinsi Bali. Padahal AMD yang bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H., M.H., M.Kn., lulusan hukum Universitas Gajah Mada ini, menyebut bahwa RUU Provinsi Bali ini tidaklah sangat istimewa seperti yang dibayangkan.

Selama ini RUU Provinsi Bali ini dianggap sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Bali ke depan, mengingat selama ini masih menggunakan Undang-Undang Nomor 64 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, yang sudah tidak sesuai dengan ketatanegaraan Republik Indonesia saat ini berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Santer digaungkan sekarang tentang pengesahan RUU Provinsi Bali, sebenarnya RUU Provinsi Bali tidak ada yang sangat istimewa dalam arti tidak ada pemuatan Bali menjadi Provinsi yang Istimewa atau mendapatkan otonomi khusus. RUU ini hanya memperbaharui landasan hukum UU yang lama yakni UU Nomor 64 Tahun 1958 yang Bali masih diatur bersama NTT NTB. Jadi substansinya hanya menguatkan kearifan lokal yang ada di Bali,” sebut AMD yang menambahkan RUU Provinsi Bali ini sudah dibahas cukup lama dan jangan ini menjadi suatu pengalihan isu di akhir jabatan Gubernur Bali sekarang.

Tokoh masyarakat Buleleng yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Buleleng Made Suparjo juga mengkritisi dan mengecam keras sikap lemah Gubernur Koster dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Bali untuk Bandara Bali Utara ini ketika harus dihadapkan dengan fakta bahwa pimpinan partainya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tegas menolak bandara ini sampai ngamuk-ngamuk.

Koster dinilai cenderung mencari aman untuk bisa mendapatkan rekomendasi Megawati sebagai Calon Gubernur Bali dari PDI Perjuangan pada Pilgub Bali 2024. Bahkan beredar kuat kabar Koster ingin tetap mempertahankan duet Koster-Ace sebagai petahana dan menjabat dua periode sehingga juga harus membunuh karir politik Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang digadang-gadang sebagai calon kuat Gubernur Bali dari internal PDI Perjuangan menyaingi Koster atau setidaknya Giri Prasta bisa dipaksakan kawin paksa menjadi Wakil Gubernur mendampingi Koster.

“Ini buktinya belum bisa dipisahkan saat dia sudah jadi Gubernur mana sich Gubernur untuk rakyat Bali dan mana yang kepentingan partai, jadi petugas partai. Sehingga pada akhirnya lebih banyak menjadi petugas partai. Kalau begitu jangan dah ngomong soal Bandara Bali Utara, bagaimana sorotan masyarakat pasti tidak dihiraukan,” kata Suparjo.

“Kalau Pak Gubernur memang menjadi pimpinan rakyat Bali, bagaimana memperjuangkan proyek yang sudah pernah muncul di era pemimpin sebelumnya dari sejak Pak Mangku Pastika jadi Gubernur, harusnya proyek bandara itu muncul lagi dan diwujudkan. Itulah baru benar berani memperjuangkan kepentingan Bali. Saat polemik pernyataan Ibu Mega, Pak Gubernur juga bungkam saja. Jadi bisa kita lihat sendiri ketakutan dia karena dia adalah petugas partai,” pungkas Suparjo.

Baca Juga:  CATAT! Fenomena La Nina Diprediksi hingga Februari 2022

Kegagalan Koster-Ace memperjuangkan Bandara Bali Utara yang menjadi salah satu janji kampanyenya pada Pilgub Bali 2018 lalu langsung mendapatkan hukum dari publik dengan turunnya kepercayaan kepada pemimpin dari PDI Perjuangan ini. Alhasil publik tidak menaruh simpati lagi pada Koster-Ace terbukti dengan minimnya dukungan pada paslon ini di sejumlah Polling Pilgub Bali 2024

Dalam simulasi Polling Pilgub Bali 2024 dari KBS ini, peringat teratas masih diduduki paslon Koster-AMD dengan dukungan sangat signifikan mencapai 28,12 persen. Di posisi kedua ada paslon Giri Prasta-AMD dengan dukungan 13,38 persen. Sementara di posisi ketiga AMD-Mudarta meraih simpati publik dengan mengumpulkan dukungan 12.30 persen, di bawahya di posisi keempat ada nama AMD-AWK dengan dukungan 9,78 persen, terpaut tipi dengan Koster-Giri di posisi kelima dengan 9,72 persen.

Dalam simulasi selanjutnya di posisi ke-6 ada AMD-Demer dengan 8,29 persen. Kemudian di posisi ke-7 ditempati Giri-AWK dengan raihan 7,71 persen. Di peringkat 8 ada Koster-Ace dengan dukungan hanya 7,64 persen. Di posisi ke-9 ada Demer-AMD dengan 0,96 persen.  Hasil yang minor juga diraih dalam simulasi jika Giri Prasta berpasangan dengan Demer (Giri-Demer) dengan hanya mampu merebut dukungan  0,85 persen di posisi ke-10.

Selanjutnya jika AWK menggandeng AMD (AWK-AMD), dukungan publik juga minim hanya menyentuh 0,67 persen. AWK makin terpuruk jika berpasangan dengan Mudarta (AWK-Mudarta) dengan dukungan di bawah 0,57 persen.

Dalam polling lainnya nama AMD juga masih memuncaki kompetiti merebut Bali Satu 2024. Besarnya dukungan anak-anak muda kepada AMD juga menjadi kunci besarnya suara dukungan untuk AMD di sejumlah polling Pilgub Bali lainnya seperti dalam Polling Ngrembug Semeton Bali “Mencari Calon Gubernur Bali 2024-2029” yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI)  yang dapat diakses pada situs https://rembukrakyat.psi.id/bali/.

Walaupun Koster mulai perlahan mengejar, AMD masih memuncaki polling dengan dukungan 52 persen, lalu disusul Koster di posisi ke-2 dengan dukungan 33 persen dan Giri Prasta menguntit di peringkat 3 dengan dukungan 14 persen.

Dalam Polling Pilgub Bali di KBS untuk tiga besar nama Calon Gubernur Bali juga masih ditempati ketiga tokoh tersebut dimana AMD juga masih jauh memimpin dengan dukungan 33,77 persen. Di posisi kedua disusul Koster dengan 22,89 persen dan Giri Prasta di posisi ketiga dengan 14,16 persen.

Sejumlah pengamat menilai hasil simulasi paslon di Polling Pilgub Bali itu cukup menarik karena menunjukkan peran dan posisi AMD bisa menjadi kunci kemenangan di Pilgub Bali 2024. Istilahnya dimana ada nama AMD disitulah ada kemenangan.

AMD selama ini dikenal sebagai sosok yang humanis suka berbagi dan ber-yadnya, memiliki pengalaman organisasi, intelektual tinggi dan disegani kaum millenial.  AMD merupakan tokoh independen yang irit bicara politik, sosok gabungan intelektual dan spiritual tinggi dikenal tokoh yang bersih dan gemar berbagi dari uang kantor pribadinya.

AMD namanya harum dan viral dengan berbagai aksi mensupport berbagai kegiatan UMKM dan membantu membangkitkan perekonomian Bali, men-support berbagai kegiatan milenial sehingga namanya cukup menarik perhatian publik dan semakin moncer di Bali.

“Kehadiran AMD di bursa Pilgub Bali 2024 ini merupakan fenomena alam, dan para politisi pasti sudah memahami ini. Kekuatan AMD dengan dukungan fanatisme milenial Bali pasti tidak akan terbendung dan menjadi kunci kemenangan,” tegas salah satu tokoh Bali yang juga pengamat politik. (rba/Ken)



DENPASAR, Radar Bali- Sikap lembek dan Gubernur Koster memperjuangkan Bandara Bali Utara pasca rencana pembangunan bandara ini ditolak oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terus menjadi pergunjingan dan buah bibir. Apalagi Koster memberikan sinyal tetap maju sebagai Calon Gubernur Bali pada Pilgub 2024 bersama wakilnya Cok Ace (Koster-Ace).

Masyarakat Bali harus menerima kenyataan dan pil pahit pemimpinnya yang menjadi petugas partai penguasa PDI Perjuangan harus nurut apa kata ketua umumnya bukan memperjuangkan apa kata dan suara rakyat Bali.

Sejumlah tokoh Bali menilai masyarakat Bali bisa saja mengubur mimpi mereka untuk punya bandara internasional baru yakni Bandara Bali Utara tapi tidak kunjung terealisasi karena tidak diperjuangkan dengan serius oleh Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster dan Cok Ace (Koster-Ace).

Padahal Bandara Bali Utara di Buleleng itu akan menjadi kebanggaan rakyat Bali. Perjuangan Gubernur Bali terdahulu yakni Made Mangku Pastika yang mengawali support proyek bandara ini menjadi sia-sia belaka karena tidak dilanjutkan dengan serius oleh Gubernur Koster.

Sementara itu sejumlah tokoh Bali menilai ketidakberanian Koster-Ace serius memperjuangkan Bandara Bali Utara tentu akan diberikan hukuman yang setimpal jika keduanya tetap maju kembali pada Pilgub Bali 2024. Alias Koster-Ace bisa saja tumbang apalagi ada calon kuat sebagai penantang. Kepercayaan publik juga merosot kepada Koster-Ace salah satunya terbukti dengan turunnya posisi paslon Koster-Ace yang terpuruk pada sejumlah Polling Pilgub Bali 2024.

Misalnya pada Polling Pilgub Bali 2024 yang dimuat Kabar Bali Satu (KBS) di situs kabarbalisatu.com, paslon Koster-Ace jatuh ke posisi kedelapan dimana sebelumnya pasangan ini masuk di posisi lima besar. Koster-Ace hanya mampu meraih dukungan 7,64 persen.

Kegagalan memperjuangkan Bandara Bali Utara juga mendapat sorotan tajam dari mantan Gubernur Bali dua periode Made Mangku Pastika menyesalkan rencana pembangunan Bandara Bali Utara belum kunjung terealisasi. Padahal perencanaannya sudah sejak dirinya masih menjabat Gubernur Bali di sekitar tahun 2014-2015.

Pastika sangat getol memperjuangkan pembangunan Bandara Bali Utara untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan memberikan keadilan bagi masyarakat Buleleng yang selama ini masih jauh tertinggal dari aspek pemerataan pembangunan.

Kegigihan yang ditunjukkan Pastika memperjuangkan Bandara Bali Utara sepertinya tampak berbeda dengan sikap pemimpin Bali saat ini di mana Gubernur Koster tampak tidak serius memperjuangkannya. Terlebih Bandara Bali Utara ini juga ditolak oleh ketua partainya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Perjuangan kita sudah lama sekali untuk airport di Bali Utara. Itu mimpi kita bersama. Orang Buleleng itu mimpi punya airport itu. Setiap dia bangun dia ingat airport-nya. Jadi kalau sampai nggak jadi, ya mesti patut ditanya. Kenapa? Ada apa? Masalahnya apa? Itu kan sudah mulai dari zaman saya dulu, tahun 2014-2015,” beber Mangku Pastika ditemui usai hadir dalam acara di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Bali belum lama ini.

Anggota DPD RI dari Bali ini lantas mendorong agar pembangunan Bandara Bali Utara dilanjutkan karena kondisi Bandara Ngurah Rai yang sudah tidak memungkinkan ketika lebih banyak pesawat datang ke Bali. “Membangun bandara kan tidak sehari dua hari. Minimal lima tahun,” katanya seraya mendorong Bandara Bali Utara dibangun offshore atau di atas laut sehingga tidak merusak dan mengorbankan lahan-lahan produktif.

Tokoh milenial Bali Agung Manik Danendra (AMD) yang selama ini dikenal irit bicara politik juga kini angkat bicara mengenai Bandara Bali Utara. AMD walaupun bukan anggota parpol menyampaikan “Jangan sakiti lagi hati masyarakat Bali dengan menggagalkan impian masa depan.”

Baca Juga:  KPU Badung Umumkan Dana Kampanye Paslon GiriAsa Rp 1,06 Miliar

AMD tokoh sentral Puri Tegal Denpasar Pemecutan ini yang dikenal juga sebagai tokoh milenial sudah tidak diragukan kiprahnya dan menjadi idola milenial ini menegaskan proyek Bandara Bali Utara adalah program bagus dari Gubernur terdahulu.

“Program bagus kok ngk diperjuangkan kelanjutannya?!,” kata AMD yang dihubungi di kantor AMD Center, Denpasar pada Senin, 13 Februari 2023 saat menerima perwakilan Perkumpulan Pelestarian Budaya Majapahit Trowulan, di mana AMD sendiri sebagai Penasihat yang akan melanjutkan pemugaran Pura Majapahit di Jawa Timur dan AMD selama ini dikenal Pejuang Hindu Nusantara berkat kiprahnya banyak membantu umat mendirikan pura di berbagai daerah di luar Bali.

AMD pun mengkritisi bahwa Koster-Ace telah gagal memperjuangkan impian rakyat Bali dan sekarang Gubernur Koster di akhir jabatannya mulai mengalihkan isu dengan wacana memperjuangkan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Provinsi Bali. Padahal AMD yang bernama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H., M.H., M.Kn., lulusan hukum Universitas Gajah Mada ini, menyebut bahwa RUU Provinsi Bali ini tidaklah sangat istimewa seperti yang dibayangkan.

Selama ini RUU Provinsi Bali ini dianggap sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Bali ke depan, mengingat selama ini masih menggunakan Undang-Undang Nomor 64 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, yang sudah tidak sesuai dengan ketatanegaraan Republik Indonesia saat ini berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Santer digaungkan sekarang tentang pengesahan RUU Provinsi Bali, sebenarnya RUU Provinsi Bali tidak ada yang sangat istimewa dalam arti tidak ada pemuatan Bali menjadi Provinsi yang Istimewa atau mendapatkan otonomi khusus. RUU ini hanya memperbaharui landasan hukum UU yang lama yakni UU Nomor 64 Tahun 1958 yang Bali masih diatur bersama NTT NTB. Jadi substansinya hanya menguatkan kearifan lokal yang ada di Bali,” sebut AMD yang menambahkan RUU Provinsi Bali ini sudah dibahas cukup lama dan jangan ini menjadi suatu pengalihan isu di akhir jabatan Gubernur Bali sekarang.

Tokoh masyarakat Buleleng yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Buleleng Made Suparjo juga mengkritisi dan mengecam keras sikap lemah Gubernur Koster dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Bali untuk Bandara Bali Utara ini ketika harus dihadapkan dengan fakta bahwa pimpinan partainya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tegas menolak bandara ini sampai ngamuk-ngamuk.

Koster dinilai cenderung mencari aman untuk bisa mendapatkan rekomendasi Megawati sebagai Calon Gubernur Bali dari PDI Perjuangan pada Pilgub Bali 2024. Bahkan beredar kuat kabar Koster ingin tetap mempertahankan duet Koster-Ace sebagai petahana dan menjabat dua periode sehingga juga harus membunuh karir politik Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang digadang-gadang sebagai calon kuat Gubernur Bali dari internal PDI Perjuangan menyaingi Koster atau setidaknya Giri Prasta bisa dipaksakan kawin paksa menjadi Wakil Gubernur mendampingi Koster.

“Ini buktinya belum bisa dipisahkan saat dia sudah jadi Gubernur mana sich Gubernur untuk rakyat Bali dan mana yang kepentingan partai, jadi petugas partai. Sehingga pada akhirnya lebih banyak menjadi petugas partai. Kalau begitu jangan dah ngomong soal Bandara Bali Utara, bagaimana sorotan masyarakat pasti tidak dihiraukan,” kata Suparjo.

“Kalau Pak Gubernur memang menjadi pimpinan rakyat Bali, bagaimana memperjuangkan proyek yang sudah pernah muncul di era pemimpin sebelumnya dari sejak Pak Mangku Pastika jadi Gubernur, harusnya proyek bandara itu muncul lagi dan diwujudkan. Itulah baru benar berani memperjuangkan kepentingan Bali. Saat polemik pernyataan Ibu Mega, Pak Gubernur juga bungkam saja. Jadi bisa kita lihat sendiri ketakutan dia karena dia adalah petugas partai,” pungkas Suparjo.

Baca Juga:  Gelar Festival Mendongeng, Libatkan Pendongeng Seantero Nusantara

Kegagalan Koster-Ace memperjuangkan Bandara Bali Utara yang menjadi salah satu janji kampanyenya pada Pilgub Bali 2018 lalu langsung mendapatkan hukum dari publik dengan turunnya kepercayaan kepada pemimpin dari PDI Perjuangan ini. Alhasil publik tidak menaruh simpati lagi pada Koster-Ace terbukti dengan minimnya dukungan pada paslon ini di sejumlah Polling Pilgub Bali 2024

Dalam simulasi Polling Pilgub Bali 2024 dari KBS ini, peringat teratas masih diduduki paslon Koster-AMD dengan dukungan sangat signifikan mencapai 28,12 persen. Di posisi kedua ada paslon Giri Prasta-AMD dengan dukungan 13,38 persen. Sementara di posisi ketiga AMD-Mudarta meraih simpati publik dengan mengumpulkan dukungan 12.30 persen, di bawahya di posisi keempat ada nama AMD-AWK dengan dukungan 9,78 persen, terpaut tipi dengan Koster-Giri di posisi kelima dengan 9,72 persen.

Dalam simulasi selanjutnya di posisi ke-6 ada AMD-Demer dengan 8,29 persen. Kemudian di posisi ke-7 ditempati Giri-AWK dengan raihan 7,71 persen. Di peringkat 8 ada Koster-Ace dengan dukungan hanya 7,64 persen. Di posisi ke-9 ada Demer-AMD dengan 0,96 persen.  Hasil yang minor juga diraih dalam simulasi jika Giri Prasta berpasangan dengan Demer (Giri-Demer) dengan hanya mampu merebut dukungan  0,85 persen di posisi ke-10.

Selanjutnya jika AWK menggandeng AMD (AWK-AMD), dukungan publik juga minim hanya menyentuh 0,67 persen. AWK makin terpuruk jika berpasangan dengan Mudarta (AWK-Mudarta) dengan dukungan di bawah 0,57 persen.

Dalam polling lainnya nama AMD juga masih memuncaki kompetiti merebut Bali Satu 2024. Besarnya dukungan anak-anak muda kepada AMD juga menjadi kunci besarnya suara dukungan untuk AMD di sejumlah polling Pilgub Bali lainnya seperti dalam Polling Ngrembug Semeton Bali “Mencari Calon Gubernur Bali 2024-2029” yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI)  yang dapat diakses pada situs https://rembukrakyat.psi.id/bali/.

Walaupun Koster mulai perlahan mengejar, AMD masih memuncaki polling dengan dukungan 52 persen, lalu disusul Koster di posisi ke-2 dengan dukungan 33 persen dan Giri Prasta menguntit di peringkat 3 dengan dukungan 14 persen.

Dalam Polling Pilgub Bali di KBS untuk tiga besar nama Calon Gubernur Bali juga masih ditempati ketiga tokoh tersebut dimana AMD juga masih jauh memimpin dengan dukungan 33,77 persen. Di posisi kedua disusul Koster dengan 22,89 persen dan Giri Prasta di posisi ketiga dengan 14,16 persen.

Sejumlah pengamat menilai hasil simulasi paslon di Polling Pilgub Bali itu cukup menarik karena menunjukkan peran dan posisi AMD bisa menjadi kunci kemenangan di Pilgub Bali 2024. Istilahnya dimana ada nama AMD disitulah ada kemenangan.

AMD selama ini dikenal sebagai sosok yang humanis suka berbagi dan ber-yadnya, memiliki pengalaman organisasi, intelektual tinggi dan disegani kaum millenial.  AMD merupakan tokoh independen yang irit bicara politik, sosok gabungan intelektual dan spiritual tinggi dikenal tokoh yang bersih dan gemar berbagi dari uang kantor pribadinya.

AMD namanya harum dan viral dengan berbagai aksi mensupport berbagai kegiatan UMKM dan membantu membangkitkan perekonomian Bali, men-support berbagai kegiatan milenial sehingga namanya cukup menarik perhatian publik dan semakin moncer di Bali.

“Kehadiran AMD di bursa Pilgub Bali 2024 ini merupakan fenomena alam, dan para politisi pasti sudah memahami ini. Kekuatan AMD dengan dukungan fanatisme milenial Bali pasti tidak akan terbendung dan menjadi kunci kemenangan,” tegas salah satu tokoh Bali yang juga pengamat politik. (rba/Ken)


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru