DENPASAR, Radar Bali.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat mengusung Anies Baswedan setelah Anies mendatangi Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Rabu (22/3). Namun, usai kesepakatan PKS masuk dalam Koalisi Perubahan, sampai saat ini kepengurusan di Bali belum membentuk sekretariat bersama (sekber).
Ketua DPW PKS Bali Hilmun Nabi saat diwawancarai kemarin, mengatakan belum ada komunikasi secara formal membicarakan teknis pemenangan Anies Baswedan di Bali dengan pengurus partai Demokrat dan Nasdem Provinsi Bali.
“Saya kira setelah deklarasi di pusat pasti ada sekretariat bersama untuk pemenangan bersama,” ucap Hilmun. Sebab, sampai saat ini belum diputuskan calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Anies Baswedan.
Menurut Hilmun, pemilihan pendamping Anies sepenuhnya dipilih Mantan Gubernur Jakarta itu. ” Presiden PKS baru kemarin tandatangan MOU. Biasanya diikuti deklarasi di bawahnya dengan peresmian sekber,” terang Mantan Anggota DPRD Kota Denpasar ini.
Syarat menjadi calon pendamping Anies adalah orang yang mampu mendongkrak suara sehingga mencapai kemenangan. Meski, diakui dari tiga partai berupaya mencalonkan kader partai. Seperti Demokrat ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan PKS (Ahmad Heryawan). ” Kami dari PKS ada pak Aher mantan Gubernur Jawa Barat. Kalau koalisi pasti keinginan bersama, tapi menurut Pak Anies Baswedan akan diumumkan last minute,” jelasnya.
Hilmun mengaku Koalisi Perubahan juga tidak ingin terburu-buru mengumumkan nama bakal cawapres karena melihat koalisi partai yang lain masih menyembunyikan nama calon presiden.
Untuk menentukan nama bakal cawapres harus juga melalui survei. ” Dari Nasdem, Demokrat dan PKS kami menyerahkan ke Pak Anies untuk nama-nama cawapres karena terkait chemistry dan portofolio,” tandasnya. [ni kadek novi febriani/radar bali]