27.6 C
Denpasar
Monday, May 29, 2023

JK Usulkan Khofifah Jadi Wakil Anies, Bagaimana Nasib AHY?

RadarBali.id–  Bak bermain catur dengan bidak-bidak politik, segala kemungkinan dan peluang pencalonan kini muncul. Termasuk untuk sosok yang dirasa pas bagi Anies Baswedan.

Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) misalnya, mengusulkan nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan. JK memberi saran bahwa  sosok calon pendamping mantan gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2024 nanti berasal dari Jawa Timur.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, pihaknya beberapa kali berdiskusi dengan JK tentang cawapres yang akan mendampingi Anies. ”Pak JK lebih melihat pada kebutuhan Mas Anies,” terangnya (27/3/2023).

Menurut Ali, JK berharap sosok cawapres bisa mengisi dan menguatkan suara bagi Anies. Saat ini ada beberapa wilayah yang menjadi kelemahan Anies. Yakni, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga:  Seperti Hari Penting Jokowi, KIB Daftar KPU pada Hari Rabu

Karena itu, sosok tersebut harus bisa mengisi kekosongan suara di dua provinsi yang memiliki jumlah suara cukup banyak. Jika ingin menang, maka harus menutupi kekurangan itu. Namun, Ali menyebut, apa yang diusulkan JK baru sebatas kriteria.

Nasdem juga seirama dengan usulan itu. Apakah JK sempat mengajukan nama Gubernur Khofifah Indar Parawansa? Ali enggan menjawabnya. ”Yang jelas, Pak JK mengusulkan kriteria cawapres,” ungkap mantan ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI tersebut.

Ali menegaskan, partai-partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri atas Nasdem, PKS, dan Demokrat akan merumuskannya. ”Nanti Mas Anies yang akan memutuskan,” paparnya.

Sementara itu, pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menuturkan, elektabilitas Anies cukup kuat di wilayah Sumatera, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Jogjakarta. Namun, elektabilitas Anies memang masih tertinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga:  Ternyata Masih Ada Data Ganda Calon Pemilih

Menurut Umam, untuk menang dalam pilpres, capres harus memenangkan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. ”Yang memiliki populasi daftar pemilih tetap (DPT) besar secara nasional,” ucapnya.

Untuk bisa meningkatkan elektabilitas Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur, lanjut dia, salah satu solusinya adalah tokoh cawapres dari segmen Nahdlatul Ulama.[JPG/jawapos.com]



RadarBali.id–  Bak bermain catur dengan bidak-bidak politik, segala kemungkinan dan peluang pencalonan kini muncul. Termasuk untuk sosok yang dirasa pas bagi Anies Baswedan.

Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) misalnya, mengusulkan nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan. JK memberi saran bahwa  sosok calon pendamping mantan gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2024 nanti berasal dari Jawa Timur.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, pihaknya beberapa kali berdiskusi dengan JK tentang cawapres yang akan mendampingi Anies. ”Pak JK lebih melihat pada kebutuhan Mas Anies,” terangnya (27/3/2023).

Menurut Ali, JK berharap sosok cawapres bisa mengisi dan menguatkan suara bagi Anies. Saat ini ada beberapa wilayah yang menjadi kelemahan Anies. Yakni, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga:  Gegara Tidak Direstui Keluarga Besar, Caleg dari Nasdem Ini Pilih Mundur

Karena itu, sosok tersebut harus bisa mengisi kekosongan suara di dua provinsi yang memiliki jumlah suara cukup banyak. Jika ingin menang, maka harus menutupi kekurangan itu. Namun, Ali menyebut, apa yang diusulkan JK baru sebatas kriteria.

Nasdem juga seirama dengan usulan itu. Apakah JK sempat mengajukan nama Gubernur Khofifah Indar Parawansa? Ali enggan menjawabnya. ”Yang jelas, Pak JK mengusulkan kriteria cawapres,” ungkap mantan ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI tersebut.

Ali menegaskan, partai-partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri atas Nasdem, PKS, dan Demokrat akan merumuskannya. ”Nanti Mas Anies yang akan memutuskan,” paparnya.

Sementara itu, pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menuturkan, elektabilitas Anies cukup kuat di wilayah Sumatera, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Jogjakarta. Namun, elektabilitas Anies memang masih tertinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga:  Nah! PKS Usulkan Pegawai Negeri Tidak Ikut Nyoblos lewat Revisi UU ASN

Menurut Umam, untuk menang dalam pilpres, capres harus memenangkan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. ”Yang memiliki populasi daftar pemilih tetap (DPT) besar secara nasional,” ucapnya.

Untuk bisa meningkatkan elektabilitas Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur, lanjut dia, salah satu solusinya adalah tokoh cawapres dari segmen Nahdlatul Ulama.[JPG/jawapos.com]


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru