SENTANI – Pemanjat tebing Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi akhirnya berhasil menambah pundi-pundi medali untuk Bali di PON XX/2021, Papua.
Desak Rita berhasil meraih emas perdananya dalam keikutsertaannya di PON setelah berhasil mencatatkan waktu terbaik di nomor andalannya speed world record.
Mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Olah Raga prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Undiksha ini berhasil meraih emas setelah mengalahkan wakil Banten Rajiah Salsabila dengan waktu 7,001 detik di Sport Climbing Center, Kabupaten Mimika, Jumat pagi (1/10). Rajiah yang juga penghuni Pelatnas bersama Desak Rita mencatatkan waktu 8,151 detik.
Di posisi ketiga dihuni oleh pemegang rekor nomor speed world record Aries Susanti Rahayu asal Jawa Tengah dengan catatan waktu 7,251 detik. Dalam rekaman video pertandingan yang dikirimkan kepada Jawa Pos Radar Bali oleh Pelatih Panjat Tebing PON Bali Suhardi Eka Prasetya kemarin, terlihat Desak Rita sedikit kewalahan di detik-detik awal.
Rajiah pun sedikit memimpin sebelum akhirnya dia tersendat jelang menyentuh tombol finish. Desak pun tidak menyia-nyiakan kesempatan beberapa detik tersebut untuk menyentuh tombol finish lebih dulu.
“Saya sudah tekankan kepada Desak, tenang, fokus pasti semua lancar. Dan beruntung ia bisa melawan kondisi dan tekanan. Ini baru mengawali, Desak masih bisa berpeluang kembali berikan medali di nomor combine,” ujar Suhardi saat dihubungi dari Sentani, Kabupaten Jayapura siang.
Yang membuat bangga tentu saja pemanjat tebing asal Desa Sambangan, Sukasada, Kabupaten Buleleng tersebut berhasil mengalahkan Aries sebagai pemegang rekor nomor speed world record di semifinal. Perlu diketahui, Aries punya catatan waktu 6,955 detik dan peraih emas di Asian games 2018, Jakarta-Palembang.
Pundi-pundi medali Desak Rita masih bisa bertambah. Dia masih akan turun di nomor combine (speed, lead, boulder). Dia harus mengawali perjuangannya lebih dulu pada Rabu (6/10) dari fase kualifikasi. Jika dia mampu menembus final, Desak Rita akan bertarung pada Jumat (8/10).
Namun sayang keberhasilan Desak Rita tidak diikuti oleh Putu Wisnu Yasa yang turun di nomor speed world record putra. Wisnu hanya mampu berada di peringkat delapan besar.
Ketika dihubungi, Desak Rita mengaku sempat grogi karena ini adalah PON pertamanya. Apalagi dia menghadapi rekan-rekan sesama Pelatnas.
“Lawan saya sudah pengalaman, bahkan sempat pecah rekor dunia. Grogi sudah pasti, tapi saya yakin kepada diri saya sendiri bahwa ini semua bisa diatasi. Doa dan dukungan selama ini menjadi motivasi saya,” tegas Desak Rita.
“Saya sempat berpikir, lolos ke final saja sudah bersyukur. Tapi dan bisa diberikan kesempatan meraih emas sama Tuhan, senang luar biasa tentunya,” imbuh alumni SMKN 3 Singaraja (STM) dan SMPN 4 Singaraja ini.