SENTANI – Ratu lompat jauh masih layak disematkan untuk Maria Natalia Londa. Atlet asal Badung tersebut masih menjadi yang terbaik di Indonesia dengan menyabet medali emas kesebelas untuk Bali di PON XX/2021, Papua pada Selasa (5/10).
Di nomor lompat jauh, Maria Londa berhasil mencatatkan lompatan sejauh 6,26 meter. Hebatnya, Londa hanya butuh dua kali lompatan saja untuk meraih emas ketujuhnya di PON sejak era PON 2008, Kaltim. Di lompatan pertamanya, Londa “hanya” mampu melompat sejauh 6,09 meter.
Kalau boleh dikatakan, Londa sebenarnya hanya perlu satu lompatan saja untuk bisa meraih emas. Rohani, peraih perak asal Nusa Tenggara Barat hanya mampu melompat sejauh 5,79 meter dan menjadi lompatan terbaiknya dalam lima kali percobaan.
Sedangkan perunggu diraih oleh wakil Papua Vinsensia Awutet Amjaram. Dia membukukan lompatan sejauh 5,72 meter.
Mengapa Londa hanya melompat dua kali saja? Sang pelatih I Ketut Pageh punya jawabannya. Hujan deras yang mengguyur Stadion Atletik Mimika Sport Center sejak Selasa pagi (5/10) jadi alasannya.
“Tadi (Selasa kemarin) Maria sangat tidak didukung cuaca. Hujannya sangat lebat. Akhirnya saya ambil keputusan agar dia melompat dua kali saja. Bisa dikatakan ini adalah strategi tempur kami. Untuk sementara kan Maria masih memimpin dalam dua kali lompatan,” ujarnya saat dihubungi Selasa siang dari Sentani (5/10).
“Akhirnya strategi berbuah manis. Saya sudah berpikir kalau medali emas Londa itu aman. Kami sekarang hanya mengincar emas dan bukan untuk memecahkan rekornya,” tambah.
Selain untuk meminimalisir risiko cedera karena hari ini, dia masih akan bertanding di nomor lompat jangkit yang juga menjadi spesialisasinya.
Bagi Pageh, apa yang diraih Maria Londa sudah sesuai dengan prediksinya. Dia masih memiliki satu target lagi di nomor lompat jangkit hari ini. Target jelas adalah emas kedelapan untuk Maria Londa sepanjang kariernya di PON.
“Harapan kami besok (Rabu ini) emas lagi. Kami mau mengejar rekor PON,” terangnya.
Dari catatan, Maria Londa menjadi pemegang rekor lompatan di PON dengan torehan 13,52 meter yang dibukukannya di PON XIX/2016, Jabar.
Di Jabar saat itu, dia berhasil memecahkan rekor miliknya sendiri di PON XVIII/2012, Riau. Saat itu rekornya adalah 13,32 meter.
Sebenarnya Bali bisa meraih satu perak di nomor lompat jauh putri. Namun sayang Ni Luh Mita Yuni hanya bertengger di peringkat keempat. Selasa kemarin dia mengalami sedikit masalah dengan di bagian hamstring.
“Sebenarnya Mita target perak. Kalau bisa lompat 5,8 meter saja dia pasti sudah nomor dua. Dia tidak mau paksakan karena masih turun di lompat jangkit.