DENPASAR- Sudah hampir dua pekan kondisi Stadion Debes dan Stadion Mengwi memprihatinkan. Tidak ada waktu “istirahat” untuk rumput di kedua stadion tersebut. Pertandingan Piala Soeratin U-13 dan U-15 terus dipakai di Stadion Mengwi.
Sedangkan Stadion Debes digunakan untuk Piala Soeratin U-17 dan Bali United Liga 3 2021. Warganet pun langsung menyindir kondisi dua stadion tersebut. Bisa saja lapangan ditanami padi. Akhirnya, perhelatan Piala Soeratin dihentikan selama tiga hari hingga Rabu besok (8/12).
Keputusan ini sudah tertuang dalam SE nomor 247/PSSI-Bali/XXI-2021 terkait penundaan jadwal kompetisi Piala Soeratin U-13, U-15, dan U-17.
Sejak Minggu sore (5/12) hingga Senin siang (6/12), intensitas hujan begitu tinggi sehingga pertandingan tidak dimungkinkan untuk digelar. Ketua Panpel Bali United Liga 3 2021 I Gusti Ngurah Anom Jaksa pun memberikan pernyataannya.
“Jadi kenapa Stadion Debes seperti itu karena ada sangkut pautnya dengan situasi pandemi Covid-19. Hanya Stadion Debes yang memungkinkan. Yang berkomentar di media sosial mungkin saja oknum di luar tim atau bisa saja peserta yang tidak memahami aturan izin penggunaan stadion di masa pandemi seperti saat ini,” ucapnya.
“Yang jelas kami sudah berusaha untuk memajukan sepakbola Bali. Sekadar informasi, pelaksanaan Liga 3 atau kompetisi sepakbola di Bali ini bisa terlaksana dalam masa pandemi sekarang. Di luar Bali, banyak yang tidak bisa menyelenggarakan kompetisi karena terkendala izin. Terimakasih juga saya sampaikan kepada panitia penyelenggara di kabupaten yang sudah bekerja sampai saat ini,” tambahnya.
Disisi lain Direktur Kompetisi Asprov PSSI Bali AA Gede Dalem Suarnata menjelaskan jika Piala Soeratin seharusnya bisa dihentikan sejak pekan lalu. Namun, tim peserta meminta agar Asprov PSSI Bali untuk menyelesaikan dulu seluruh pertandingan pekan lalu. Setelah itu baru memikirkan langkah selanjutnya.
“Sebenarnya saya tidak bisa berkomentar terlalu banyak. Yang jelas Piala Soeratin istirahat dulu. Kami sudah berusaha maksimal dan tahu lapangan dalam kondisi yang kurang baik untuk menggelar pertandingan. Jujur, kami sulit mencari lapangan yang diizinkan untuk dipakai kompetisi,” ujarnya.
Sembari kompetisi diliburkan, Asprov PSSI Bali dikabarkan langsung bergerak untuk mencari alternatif lapangan lain yang representative. Sekarang tergantung pengelola lapangan apakah mengizinkan lapangannya untuk dipakai atau tidak.
“Lapangan banyak. Sekarang tergantung apakah pihak pengelola memberikan izin. Kebetulan sudah ada dari Asprov PSSI Bali yang bergerak untuk mencari lapangan alternatif. Yang ingin saya sampaikan dan agar diketahui oleh semua pihak, kami tidak pernah menyepelekan kompetisi. Kami lakukan semuanya dengan standar yang benar,” terangnya.
“Kami ingin semua tim dan pemain bisa nyaman dalam bertanding. Disatu sisi kami juga dituntut oleh PSSI Pusat untuk menyelesaikan Liga 3 di bulan Desember ini. Kami sadar banyak kritikan dari berbagai pihak dan kami memakluminya,” tutupnya.