DENPASAR – Rapat umum kompetisi amatir dan usia muda tahun 2021 Asprov PSSI Bali sudah digelar pada Minggu (15/8) di Ruang Rapat KONI Bali. Ada beberapa keputusan yang dibuat dan dijabarkan saat rapat tersebut.
Salah satunya adalah penetapan empat klub kontestan Liga 3 Provinsi Bali yang mengajukan diri sebagai tuan rumah. Mereka adalah Perst Tabanan (Stadion Debes), PS Jembrana (Lapangan Pecangakan), PS Gianyar (Lapangan Laba Bhuana Celuk dan Lapangan Astina Blahbatuh), serta FSK Klungkung (Lapangan Desa Pau).
Lima lapangan yang diajukan sebagai tuan rumah fase grup sudah dilakukan verifikasi oleh tim verifikasi Asprov PSSI Bali yang beranggotakan AA Gde Dalem Suarnata, I Made Witarka, AA Ngurah Putra, dan I Kadek Suastana.
Dari lima lapangan tersebut, nantinya hanya akan dipilih empat saja. Tapi jika lapangan yang diajukan oleh tuan rumah tidak lolos verifikasi, maka akan diberikan masa tenggat hingga Rabu (18/8) untuk mencari lapangan alternatif.
Fitness test untuk wasit juga akan dilakukan pada 22 Agustus mendatang di Stadion Debes, Tabanan. Tentu empat klub yang menjadi tuan rumah Liga 3 Provinsi Bali yang rencananya digelar pada September mendatang, mendapatkan keuntungan.
Keuntungan tersebut jelas karena atmosfer berbeda bagi empat tim yang mengajukan diri sebagai tuan rumah. Keuntungan inilah yang coba dimanfaatkan oleh Perst Tabanan tahun ini. Menurut Pelatih Perst Tabanan Ngurah Jovi Saputra yang diwawancarai Minggu, skuadnya berambisi untuk bisa melenggang ke semifinal.
Maklum Askab PSSI Tabanan memasang target agar Perst Tabanan tidak hanya sekadar sebagai penggembira saja. “Target pertama adalah lolos penyisihan dulu. Kami harus bisa memaksimalkan peluang dan mencoba untuk lolos sampai semifinal,” terangnya.
30 pemain sudah dipersiapkan oleh Jovi sebelum penutupan pendaftaran pada 25 Agustus mendatang. Tapi jalan Perst Tabanan untuk di Liga 3 musim ini cukup berat. Dengan bertambahnya tim peserta menjadi 16 tim, jelas peluang bisa semakin menipis.
Belum lagi ada beberapa klub baru yang ikut ambil bagian seperti Sahadewa Galapagos United, East Bali FC, dan PS Jembrana.
“Kalau tim semakin banyak di Liga 3 musim ini, saya pikir tidak masalah. Justru lebih bagus dan semakin kompetitif kompetisinya. Yang jelas kami siap bersaing dengan tim manapun. Masalah lawan lebih bagus, kami juga mencoba untuk lebih dari mereka,” tutupnya.
