28.7 C
Denpasar
Friday, June 9, 2023

Beh! Bonus Atlet Buleleng Terancam Dipangkas

SINGARAJA– Kabar kurang sedap muncul dari dunia olahraga di Buleleng. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Buleleng dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buleleng sepakat memangkas hibah yang diberikan pada KONI Buleleng pada tahun 2023 mendatang.

Pemangkasan anggaran hibah pada KONI Buleleng itu, praktis akan berdampak pada bonus atlet yang meraih medali pada Porprov Bali XV Tahun 2023. Ironisnya kabar pemangkasan hibah dan bonus atlet itu, justru mencuat tatkala atlet Buleleng tengah berjuang meraih medali pada ajang porprov.

Wacana pemangkasan hibah KONI Buleleng itu mencuat saat TAPD dan Banggar DPRD Buleleng melakukan rapat pembahasan APBD 2023, di Ruang Rapat Gabungan DPRD Buleleng, Kamis (17/11). Rapat itu dipimpin Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, serta dihadiri Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana yang didampingi Sekkab Buleleng Gede Suyasa.

Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi II DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa meminta agar hibah pada instansi vertikal dikurangi. Sebab sumber pendapatan pemerintah sedang cekak. Ia meminta agar hibah yang dikucurkan pemerintah, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan manfaat pemerintah daerah. “Contohnya KONI. Kalau dibandingkan dengan kabupaten lain, kita terlalu tinggi. Mungkin ini perlu dikaji lebih mendalam sesuai kebutuhan riil di lembaga KONI,” kata Mangku.

Baca Juga:  Pandemi Covid-19 Belum Berlalu, Undiksha Rancang OKK Virtual

Selain KONI, ia juga turut menyoroti hibah yang diberikan pada lembaga lain. Salah satunya Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Mangku meminta agar Pemkab Buleleng menunda hibah pada Undiksha, karena pemerintah masih membutuhkan anggaran lantaran terkoreksinya potensi pendapatan.

Sementara itu, Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengungkapkan, pihaknya sudah berencana memangkas anggaran pada instansi vertikal. Terutama KONI Buleleng. Lihadnyana menyebut KONI Buleleng mengajukan hibah sebesar Rp 17,94 miliar pada tahun 2023 mendatang.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, dari hibah tersebut sebanyak Rp 8,5 miliar dialokasikan untuk bonus, Rp 3 miliar untuk operasional rutin dan kegiatan gerak jalan, sedangkan sisanya untuk pembinaan atlet dan kejuaraan cabang olahraga di tingkat kabupaten.

Baca Juga:  Atlet Buleleng Gacor di Sea Games dan Juara Dunia, dapat Bonus di Hari Kelahiran Pancasila

Lihadnyana mengklaim pihaknya telah memangkas seluruh hibah untuk instansi vertikal. Tadinya hibah untuk instansi vertikal mencapai Rp 28 miliar, dan kini hanya tersisa Rp 13 miliar saja. Khusus KONI Buleleng, usulan hibah yang semula Rp 17,9 miliar, kini disisakan sebesar Rp 10 miliar. “Saya tahu alokasi (hibah KONI) di semua kabupaten/kota, sehingga saya potong Rp 7,9 miliar. Jadi sisa Rp 10 miliar,” katanya.

Ia mencontohkan hibah bagi Kabupaten Jembrana yang hanya Rp 2,7 miliar, dan KONI Gianyar sebesar Rp 7 miliar. “Bukan kami menafikan hal tersebut. Prestasi harus. Cuma kami ingatkan, agar benar-benar pilih cabor yang berprestasi,” tukasnya. (eps)

 



SINGARAJA– Kabar kurang sedap muncul dari dunia olahraga di Buleleng. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Buleleng dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buleleng sepakat memangkas hibah yang diberikan pada KONI Buleleng pada tahun 2023 mendatang.

Pemangkasan anggaran hibah pada KONI Buleleng itu, praktis akan berdampak pada bonus atlet yang meraih medali pada Porprov Bali XV Tahun 2023. Ironisnya kabar pemangkasan hibah dan bonus atlet itu, justru mencuat tatkala atlet Buleleng tengah berjuang meraih medali pada ajang porprov.

Wacana pemangkasan hibah KONI Buleleng itu mencuat saat TAPD dan Banggar DPRD Buleleng melakukan rapat pembahasan APBD 2023, di Ruang Rapat Gabungan DPRD Buleleng, Kamis (17/11). Rapat itu dipimpin Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, serta dihadiri Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana yang didampingi Sekkab Buleleng Gede Suyasa.

Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi II DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa meminta agar hibah pada instansi vertikal dikurangi. Sebab sumber pendapatan pemerintah sedang cekak. Ia meminta agar hibah yang dikucurkan pemerintah, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan manfaat pemerintah daerah. “Contohnya KONI. Kalau dibandingkan dengan kabupaten lain, kita terlalu tinggi. Mungkin ini perlu dikaji lebih mendalam sesuai kebutuhan riil di lembaga KONI,” kata Mangku.

Baca Juga:  Pandemi Tak Kunjung Berlalu, Kejuaraan Olahraga di Buleleng Dibatasi

Selain KONI, ia juga turut menyoroti hibah yang diberikan pada lembaga lain. Salah satunya Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Mangku meminta agar Pemkab Buleleng menunda hibah pada Undiksha, karena pemerintah masih membutuhkan anggaran lantaran terkoreksinya potensi pendapatan.

Sementara itu, Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengungkapkan, pihaknya sudah berencana memangkas anggaran pada instansi vertikal. Terutama KONI Buleleng. Lihadnyana menyebut KONI Buleleng mengajukan hibah sebesar Rp 17,94 miliar pada tahun 2023 mendatang.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, dari hibah tersebut sebanyak Rp 8,5 miliar dialokasikan untuk bonus, Rp 3 miliar untuk operasional rutin dan kegiatan gerak jalan, sedangkan sisanya untuk pembinaan atlet dan kejuaraan cabang olahraga di tingkat kabupaten.

Baca Juga:  Pandemi Covid-19 Belum Berlalu, Undiksha Rancang OKK Virtual

Lihadnyana mengklaim pihaknya telah memangkas seluruh hibah untuk instansi vertikal. Tadinya hibah untuk instansi vertikal mencapai Rp 28 miliar, dan kini hanya tersisa Rp 13 miliar saja. Khusus KONI Buleleng, usulan hibah yang semula Rp 17,9 miliar, kini disisakan sebesar Rp 10 miliar. “Saya tahu alokasi (hibah KONI) di semua kabupaten/kota, sehingga saya potong Rp 7,9 miliar. Jadi sisa Rp 10 miliar,” katanya.

Ia mencontohkan hibah bagi Kabupaten Jembrana yang hanya Rp 2,7 miliar, dan KONI Gianyar sebesar Rp 7 miliar. “Bukan kami menafikan hal tersebut. Prestasi harus. Cuma kami ingatkan, agar benar-benar pilih cabor yang berprestasi,” tukasnya. (eps)

 


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru