DENPASAR – Rapat kerja Pengprov PRSI Bali setelah terbentuknya kepengurusan anyar selama setahun terakhir, akhirnya dilakukan pada Minggu siang (23/1). Ketum Pengprov PRSI Bali AAN Adhi Ardana menegaskan, masih ada potensi perenang Bali di masa depan.
Dalam rapat kerja kali ini, Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi dan Ketua KONI Denpasar Ida Bagus Toni Astawa menyempatkan untuk hadir.
Dalam rapat kerja perdana di bawah kepemimpinan Ketum Pengprov PRSI Bali AAN Adhi Ardana juga memperkenalkan kepengurusan anyar mereka. Ada beberapa hal yang dibahas dalam rapat kerja kali ini.
“Kami tentu ke depannya bisa bersinergi dengan berbagai pihak termasuk KONI Bali dan pemerintah agar prestasi PRSI Bali kedepannya bisa semakin lebih baik lagi,” ucap Adhi Ardana.
Di PON XX/2021, Papua, memang medali yang berhasil diraih Eva Lilian van Leenan dkk belum memenuhi target. Awalnya tiga emas coba diraih. Namun, hanya satu emas yang berhasil diraih Bali melalui Komang Adinda yang turun di nomor 50 meter gaya punggung putri.
Jadi total medali yang berhasil diraih kontingen Bali di cabor renang saat itu berjumlah 10 medali dari sembilan perenang yang diturunkan saat itu. Menurut Adhi Ardhana, potensi besar masih bisa digali dari perenang-perenang Bali ke depannya.
Hasil di beberapa kejuaraan yang diikuti setelah PON pun tidak mengecewakan. Seperti di Indonesia Open Swimming Championship di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno tahun lalu.
Perenang Bali berusia 12 tahun, Desak Nyoman Shiva Pradnyaswari misalnya mampu meraih satu emas, satu perak, dan dua perunggu saat itu.
“Jadi ke depannya kami bisa memiliki atlet potensial yang bisa bersaing dengan provinsi lain. Tapi masih ada juga titik lemah yang harus diperbaiki. Misalnya catatan waktu nasional. Ada beberapa atlet senior yang belum mampu menembus peringkat pertama,” tutupnya.