DENPASAR – Masyarakat Bali patut berbangga. Ni Nengah Widiasih, lifter (atlet angkat berat) Paralimpiade Tokyo 2020 berhasil mempersembahkan medali perak pertama untuk kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.
Sekadar diketahui, paralimpiade adalah olimpiade untuk para penyandang difabel. Dan Nengah Widiasih salah satu penyangdang difabel. Meski demikian, dia membuktikan bahwa dia sebetulnya bukan disabilitas. Dia ability. Widiasaih membuktikan bahwa dia mampu melakukan seperti orang “normal” pada umumnya.
Kamis siang (26/8) di Tokyo International Forum, lifter asal Karangasem tersebut berhasil meraih perak dari cabor power paralifting dengan total angkatan seberat 98 kg.
Widiasih kalah dari lifter Tiongkok Guo Lingling yang berhasil memperoleh total angkatan seberat 108 kg dan berhasil memecahkan rekor dunia angkatan miliknya sendiri.
Sedangkan perunggu berhasil diraih oleh lifter Venezuela Clara Monasterio dengan total angkatan 97 kg. Untung saja angkatan Clara di percobaan ketiga dengan total angkatan 99 kg, gagal. Untuk Widiasih sendiri, perak yang diraihnya sekarang sudah lebih baik dibanding Paralimpiade Rio 2016.
Saat itu, Widiasih “hanya” mampu menyumbangkan perunggu dengan total angkatan 94 kg.
Hingga berita ini diturunkan, Widiasih masih belum bisa untuk diwawancarai.
Namun, dia sempat mengungkapkan rasa bangganya setelah berhasil meraih medali pertama untuk kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 melalui unggahan di akun instagramnya.
“Terimakasih Tuhan, terima kasih untuk semua dukungan dan doanya untuk Indonesia. Terimakasih pemerintah Indonesia. Terimakasih juga untuk pelatih, keluarga, sahabat, dan semua masyarakat Indonesia yang sudah mendukung serta mendoakan (saya) tanpa lelah,” terangnya.
“Kalian semua adalah kekuatan saya hari ini (kemarin) untuk membuat Merah Putih berkibar. Sending love much from Tokyo,” tambahnya.
Widiasih memang berhasil melampaui ekspektasi. Sebab saat diwawancarai beberapa waktu lalu, dia enggan untuk berbicara target karena lifter lain selain Guo Lingling, berpotensi besar untuk menjegalnya meraih medali.