DENPASAR,radarbali.id – Penolakan tim nasional Israel berujung pembatalan penyelenggaraan undian grup (drawing) Piala Dunia U-20 di Bali, yang rencananya akan digelar di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Jumat (31/3) ini. Pemerintah Provinsi Bali sepertinya tidak ambil pusing batalnya tahapan penting menuju penyelenggaraan event tersebut. Padahal sudah mengucurkan anggaran sebesar Rp 5,9 miliar dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Provinsi Bali untuk merehab Gedung Ksirarnawa dan perbaikan jalan di kawasan Art Center karena dipilih sebagai lokasi drawing.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat ditemui usai rapat paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali irit bicara. Pria yang akrab disapa Cok Ace ini menyebutkan penolakan timnas Israel adalah kebijakan Gubernur Bali yang sudah melalui perhitungan dan pertimbangan holistik. Disinggung sikap Pemprov Bali yang dituding tidak konsisten? Cok Ace mengatakan, ia tidak melihat yang mana disebut konsisten dan tidak konsisten. Menurutnya, Gubernur Bali Wayan Koster sudah mengikuti apa yang diisyaratkan
“Kami sudah siap secara kewajiban dari pemerintah daerah, pemerintah kota atau pemerintah kabupaten untuk menyiapkan venue. Kami sudah berjuang untuk memenuhi syarat dan kami sudah memenuhi untuk itu,” terangnya.
Cok Ace mengungkapkan pertimbangan penolakan timnas Israel ada tiga alasan pokok, diantaranya karena hubungan negara. Mantan Bupati Gianyar ini menegaskan penolakan Gubernur Bali terhadap timnas U-20 Israel bertanding di Bali sudah dengan pertimbangan yang sangat matang. “Sekali lagi Pak Gubernur, Sudah punya pertimbangan sudah sangat dipertimbangkan dengan matang hal tersebut,” ucapnya.
Disinggung anggaran yang telah dikeluarkan Pemprov Bali untuk persiapan drawing, Cok Ace mengatakan memang ada perbaikan venue karena itu kewajiban pemerintah daerah. “Ya memang ada perbaikan beberapa venue, itu memang kewajiban kami,” tukas Pria asal Ubud, Gianyar ini.
Sementara itu dalam Rapat Paripurna ke-7 DPRD Bali kemarin, hanya Fraksi Golkar yang menyoroti pembatalan drawing Piala Dunia U-20 tertuang pada pandangan umum fraksi. Pandangan umum Golkar dibacakan I Made Suardana di hadapan Wakil Gubernur Bali serta anggota DPRD Bali dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Golkar menyampaikan fenomena larangan tim negara Israel untuk ikut hadir di Bali dalam rangkaian kejuaraan dunia FIFA U-20 menimbulkan posisi Bali sebagai daerah pariwisata dan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat dilematis. Partai dengan lambang pohon beringin ini berharap Pemerintah Provinsi Bali menjadikan ini pengalaman berharga ke depannya. “ Sebelum memutuskan menerima even internasional yang akan diselenggarakan di Bali. Selanjutnya Fraksi Partai Golkar mendukung sepenuhnya keputusan yang diambil oleh pemerintah pusat,” terang Suardana.
Masih di tempat yang sama, diwawancarai Ketua Komisi II DPRD Bali, Ida Gede Komang Kresna Budi yang juga dari Partai Golkar menyayangkan jika Piala Dunia tidak jadi digelar di Bali. Menurutnya, sikap gubernur belum tentu mewakili pandangan masyarakat. Kresna Budi menyatakan saat forum G20 delegasi Israel hadir kenapa tidak ada yang menolak. Pihaknya sebagai wakil rakyat dan masyarakat Bali sangat menghormati tamu yang datang ke Bali, apalagi untuk olahraga.
“Kami orang Bali, kami selalu hormati bagi tamu siapapun yang datang ke Bali. Karena ini Bali beda itu keputusan pusat mengadakan di Bali, sebagai tuan rumah kami welcome saja siapapun tamu yang datang kami hormati,” ucapnya.
Kresna Budi menyebutkan Bali milik semua orang, landasan dalam menjalankan kegiatan politik dengan negara lain Indonesia menganut paham politik bebas aktif sehingga tidak seharusnya berada dalam satu blok. Kresna Budi berharap Gubernur Bali dapat menerima masukan dari masyarakat yang tidak mempermasalahkan kehadiran timnas Israel. Terlebih urusan olahraga tidak boleh dikaitkan dengan politik.
“Mudah-mudahan bisa terima masukan dari pada kami. Kami rakyat Bali welcome siapa yang datang ke Bali apalagi untuk olahraga. Jangan sampai batal lah Piala Dunia di Bali. waktu G20 delegasi Israel masuk ke Bali tidak ada penolakan,” ungkap Pria asal Buleleng ini.
Di sisi lain, Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama saat ditemui awak media di ruangannya mendadak “sakit gigi”. Ia tidak menjawab pertanyaan media terkait dibatalkan drawing Piala Dunia U-20 di Bali karena Gubernur Bali Wayan Koster menolak kehadiran timnas Israel. Adi Wiryatama mengaku belum bisa berkomentar karena belum ada koordinasi dengan Gubernur Bali Wayan Koster “Mohon maaf ya saya mau ke rumah sakit. Belum dapat koordinasi tanya ke pak gubernur langsung,ya,” jawabnya. (feb/rid)