DENPASAR,radarbali.id – Dibalik riuh batalnya drawing hingga pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 oleh federasi sepak bola dunia FIFA, ternyata Polda Bali telah matang persiapan pengamanan. Drwaing atau pengundian grup Pildun U20 mulanya direncanakan berlangsung di Gedung Ksirarnawa Art Center Bali 31 Maret 2023. Namun akhirnya buyar, dan potensi ekonomi diprediksi ambyar.
Polda Bali memastikan isu dugaan skenario brutal kelompok radikal sejauh ini tidak ada, dan Bali sangat aman. Sebab telah diantisipasi sejak jauh-jauh hari oleh Tim Gabungan Intelejen dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror. Kepastian ini disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto, Rabu 29 Maret 2023.
Kombespol Satake Bayu engĝan basa basi terkait FIFA membatalkan undian Piala Dunia U20 tahun 2023. Dikatakan, soal even level tinggi tingkat dunia yakni U20, Polda Bali telah siap melakukan pengamanan khususnya di Bali. Dalam hal ini, Bali menjadi salah satu tuan ruma dan stadion yang dipilih yakni Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Untuk mengamankan laga bergengsi Piala Dunia U20 tahun 2023, Polda Bali berencana menurunkan ribuan personel. Nantinya personel yang ada akan ditempatkan di zona 2 dan 3, bertugas untuk menjaga keamanan dan mengatur lalu lintas. Zona 1 itu steward (tenaga keamanan nonaparat di stadion) yang bermain.
Zona 2 kepolisian, zona 3 itu akses menuju pintu masuk, lahan parkir, dan akses peserta masuk. Polda Bali berniat melakukan simulasi. Tak hanya Polda Bali dan jajaran, Piala Dunia U-20 2023 diikuti 24 negara ini dilakukan terpusat. “Pengamanan U-20 di Bali Sevel KTT G-20, terpusat dari Mabes Polri. Jadi mabes Polri juga turun tangan. Kami sudah siap karena sudah dieksistensin dari Mabes Polri,” tegasnya.
Bahkan akan dilakukan operasi tingkat terpusat, yang diambil alih Mabes Polri seperti KTT- 20. Disinggung terkait skenario brutal kelompok radikal? Mantan KabiD Humas Sumbar ini menegaskan bahwa isi tersebut sudah di pelototi sejak jauh-jauh hari. “Jangan salah, oleh Tim Gabungan Intelejen dan Densus 88 terus melakukan pamantauan, buktinya KTT G- 20, dan beberapa Even Dunia beberapa kali aman-aman saja,” kisahnya.
Lagi dikatakan, isu tak benar terkait aksi kelompok tak bertanggung jawab itu sejauh ini tidak ada sama sekali. Walaupun demikian, pihaknya Stand By di lapangan hingga detik ini. “Kita selalu berharap Bali aman. Karena itu, saya pastikan sampai saat ini tidak ada gangguan. Sampai saat ini seandainya kalau pun U20 jadi di gelar di Bali, pengamanan dilakukan terpusat. “Dari penginapan pemain, di jaga ketat hingga venue satu kali 24 jam. Pengamanan dilakukan terpusat,” tutupnya. (dre/rid)