DENPASAR,radarbali.id – Gol kontroversial didapatkan oleh Persikabo 1973 di menit ke 83. Gol ini membawa kemenangan 2-1 bagi Laskar Pajajaran –julukan Persikabo- atas tamunya, Bali United di pekan ke 27, Liga 1 Musim 2022/2023 di stadion Pakansari, Bogor. Meski pulang dengan poin hampa, posisi tim kebanggaan masyarakat Bali di 4 klasemen sementara belum tergeser.
Dalam jalannya pertandingan, anak asuh dari pelatih Bali United, Stefano “Teco” Cugurra di menit awal pertandingan begitu menguasai jalannya pertandingan. Namun apes bagi M. Ridho, kiper Bali United harus kebobolan terlebih dahulu di menit 24 melalui pemain Persikabo, Pedro Henrique. Gol ini bertahan hingga peluit babak pertama selesai.
Secara statistik pertandingan, Bali United sejatinya memiliki banyak peluang, namun sayangnya Ilija Spasojevic belum dapat memaksimalkan menjadi gol. Bahkan, secara penguasaan bola, Serdadu Tridatu –julukan Bali United- unggul 56 persen dibanding Persikabo. Di babak kedua, Bali United kembali meningkatkan serangan.
Fadil Sausu mendapatkan peluang melalui bola mati dan berhasil membuahkan gol. Skor pun menjadi 1-1 hingga di saat pertandingan babak kedua baru berlangsung 4 menit. Pasca gol penyama kedudukan, gaya permainan Bali United mulai kehilagan arah. Hal ini bisa terlihat dari tidak sempurnanya passing kaki ke kaki para pemain hingga kontrol bola yang kerap terlepas.
Begitu juga gaya permainan umpan silang yang kembali dilakukan Bali United belum maksimal. Wellington Carvalho, bek tengah Bali United beberaa kali melakukan header yang mengancam gawang lawan, hanya saya belum membuahkan gol. Selain terlihat kehilangan konsentrasi dan gaya bermain, sejumlah drama pun terjadi. Bahkan, hujan kartu kuning di Kota hujan –julukan Bogor- mewarnai pertandingan.
Bahkan, gelandang Bali United, Brwa Nouri harus mendapatkan kartu merah di menit ke 76 karena dianggap memberikan reaksi berlebih kepada para pemain Persikabo yang berada di bangku cadangan. Situasi pun kian memburuk bagi Bali United, karena Pedro Henrique memanfaatkan gol kontroversial. Di mana, sontekan bola dari kakinya mengarahkan bola ke mulut gawang. Dari sejumlah rekaman tayangan ulang, tidak jelas, bola tersebut melewati garis gawang atau tidak.
Namun, wasit memberikan gol kepada Persikabo karena berkeyakinan mendapatkan informasi dari wasit pembantu di samping gawang yang melihat bola itu masuk melewati garis gawang. Skor pun menjadi 2-1 di menit 83 dan skor ini bertahan hingga pertandingan berakhir. Bali United pun mendapatkan kekalahan beruntunnya melawan Persikabo setelah sebelumnya kalah dengan skor 1-2 di Lapangan Dipta, Gianyar.
“Waktu awal pertandingan kami kurang bagus. Ketika mereka mencetak gol, baru kami lebih pegang bola dan lebih menyerang. Kami punya banyak peluang seperti bola kena tiang. Di babak kedua, kami sudah lebih bagus lagi dan kami bisa cetak satu gol dan menjadi seri,” ujarnya.
Lalu apa yang membuat Bali United kesulitan untuk membalikan keadaan? “Mungkin karena kartu merah, membuat kondisi tim tidak bagus. Kemudian gol kedua dari Persikabo, saat di ruangan pengganti, pemain bilang bola tidak masuk,” ujarnya usai pertandingan berlangsung pada Jumat (3/3/2022).
Sementara itu, Teco pun kembali tidak menampilkan skuad mudanya. Hal ini pun dikritisi oleh pengamat sepak bola di Bali, Satya Wibhawa usai pertandingan. “Dengan line up pemain tua, Bali United kembali tumbang. Teco egois dengan taktik lama atau ada tekanan untuk memainkan pemain senior?,” ujarnya.
Dalam line up, Teco lebih memilih memasang Yabes Roni dibanding Rahmat maupun Irfan Jaya. Selain itu, nama Made Tito dan pemain muda lainnya pun tidak masuk dalam pemain cadangan. Namun sebelumnya, Teco menyebut pemain yang dimainkan menjadi inti tergantung kondisi fisik pemain. (ara/rid)