SLEMAN,radarbali.id – Gaya permainan Bali United kembali terlihat berbeda ketika melawan pemuncak klasemen sementara, PERSIB Bandung pada pekan 23 di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Jumat (10/2/2023). Hasilnya, para pemain Bali United bermain imbang dengan skor 1-1, meski pasukan Bali United kembali terkena comeback di menit akhir. Gak kapok-kapok.
Diawal babak pertama, Bali United memang melakukan pressing ketat terhadap para penyerang PERSIB Bandung. Namun gagal membangun serangan yang apik. Di mana, para pemain terlihat lebih memilih membuang-buang bola dibanding bermain satu-dua operan bola.
Mereka terlihat ingin memanfaatkan kecepatan dari Yabes Roni, Privat Mbarga maupun Novri Setiawan di lini depan. Sayangnya, hal itu tak berlaku efektif untuk mengancam gawang PERSIB Bandung yang dijaga Teja Paku Alam. Teja bahkan terlihat memberanikan diri untuk sering memotong bola melewati garis gawangnya dalam babak pertama.
Babak kedua, pelatih Bali United, Stefano “Teco” Cugurra tampaknya menyadari hal itu. Perubahan cara bermain pun dilakukan. Pada 20 menit awal bapak kedua, Bali United bermain dari kaki ke kaki dan kemudian menusuk pertahanan PERSIB Bandung. Beberapa kali peluang pun didapatkan. Seperti tendangan Eber Bessa pada menit ke 63 yang mendapatkan assist dari Privat Mbarga.
Namun sayang, tendangan kaki kanan yang begitu keras dapat diblok Teja Paku Alam. Pasca serangan itu, PERSIB Bandung mencoba bangkit. Mereka tidak mau ditekan pasukan serdadu tridatu, julukan Bali United. Mereka pun menguasai bola dan kemudian perlahan mengancam pertahanan Bali United. Namun apes bagi PERSIB. Di saat mereka asyik menyerang, Privat Mbarga yang mengantikan peran Spasojevic melihat ada ruang kosong.
Ia pun mendapat celah untuk menembakan bola menyusuri tanah usai berkilak-kiluk di depan tiga pemain PERSIB Bandung di luar kotak pinalti. Tendangannya di menit ke 78 tersebut berhasil menjadi gol dan skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Bali United atas PERSIB Bandung. Namun sepuluh menit kemudian, Bali United kena comeback. David Silva berhasil mencetak gol di menit 88. Skor pun jadi 1-1 dan bertahan hingga peluit akhir berbunyi.
Statistik mencatat, Bali United kalah dalam penguasaan bola, yakni 36 persen berbanding 64 persen. Meski begitu, tembakan masih bisa unggul, yakni 11 untuk Bali United dan 9 untuk PERSIB Bandung. Sedangkan untuk akurasi operan, Bali United kalah jauh, yakni 72 persen dibanding PERSIB Bandung sebanyak 83 persen.
Usai pertandingan, Teco mengatakan pemainnya sudah bermain sesuai intruksi dan taktik, namun belum mendapatkan hasil yang diinginkan. Teco juga menyayangkan, semestinya mereka bisa bisa unggul dua gol, namun momentum itu tidak didapatkannya.
“Kami seharusnya bisa menang melawan tim bagus, PERSIB Bandung. Kami sudah unggul 1-0 dan mempunyai kesempatan untuk mencetak gol yang kedua, tapi momentum dari tim tahun ini tidak bagus, kami belum bisa menang tahun ini. Kasihan pemain, sudah bekerja keras sesuai taktik dari tim, menurut saya mereka main bagus hari ini, tetapi hasil (tiga poin) tidak dapat kami dapati,” ujarnya.
Lalu apa harapan ke depan? Apakah masih berpikir bisa juara kembali?
“Waktu kami tidak menang hari ini, kami tidak bisa dekat dengan tim yang di atas. Ini pertandingan penting, jika kami menang, maka kami bisa lebih dekat dengan mereka. Soal peluang juara, masih banyak pertandingan, masih banyak poin, dan semua masih bisa terjadi. Ya, momentum dari mereka pasti lebih bagus dari kami. Mudah-mudahan ke depan kami menang dan bisa lebih dekat dengan tim di papan atas,” jawabnya.
Sementara itu, pelatih PERSIB Bandung, Luis Milla mengatakan dirinya begitu senang ketika gagal kalah dari Bali United. “Kami sangat gembira, karena tidak mudah menyamakan kedudukan. Artinya pemain kami memiliki karakter dan mental yang kuat,” pungkasnya. (ara/rid)