26.5 C
Denpasar
Tuesday, May 30, 2023

Teco Setuju KLB, Kadiv Humas Mabes Polri: Sistem Liga akan Dipelajari Dulu

DENPASAR– Pelatih Bali United Stefano Cugurra teco dengan tegas tidak ingin adanya sistem bubble to bubble alias gelembung untuk lanjutan Liga 1 2022/2023 pasca tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter Arema FC usai laga menghadapi Persebaya Surabaya.

Sudah satu bulan lebih dihentikan, nyatanya Liga 1 masih belum menemui titik terang terkait kapan bergulir lagi. Hanya saat owner’s meeting klub Liga 1 dengan PT Liga Indonesia Baru, sudah diwacanakan ada tiga opsi bergulirnya Liga 1. Dengan ketidakpastian ini, mau tidak mau Teco memilih meliburkan skuadnya sementara hingga Rabu besok (9/11).

Apalagi Serdadu Tridatu sulit menemukan lawan uji tanding. Untuk sekarang, Teco hanya berharap jika Liga 1 bisa kembali dengan sistem yang lebih baik.

“Yang penting ketika liga balik lagi, semuanya sudah bagus. Yang penting semuanya bisa lebih aman untuk suporter yang datang ke stadion,” terang Teco.

Pelatih yang juga sempat membawa Persija Jakarta meraih gelar Liga 1 2018 ini juga ingin agar seluruh suporter yang datang ke stadion bisa aman saat menonton pertandingan.

Baca Juga:  Gol Penalti Ronaldo di Lima Piala Dunia Berbeda Dikecam Diving Netizen

Evaluasi besa-besar pun wajib dilakukan. Bukan hanya sekadar investigasi dan penyidikan tanpa adanya Tindakan tegas dari berbagai pihak seperti Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) atau kepolisian.

Termasuk dia secara tidak langsung mendukung adanya evaluasi di tubuh PSSI. Artinya dia mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilakukan pada Maret 2023. Hanya saja, Teco enggan untuk terlalu banyak berkomentar mengenai KLB.

“Saya pikir harus ada evaluasi. Semuanya harus lebih aman agar tidak ada masalah lagi. Mudah-mudahan ini (tragedi Kanjuruhan) menjadi yang terakhir suporter meninggal di Indonesia,” ucap mantan pelatih Fisik Persebaya, Surabaya, ini.

“Soal kepengurusan di PSSI, saya tidak mau berkomentar dulu. Apakah mau ganti orang (pengurus) atau ada yang bertahan, saya tidak mau berkomentar. Yang jelas mudah-mudahan ada jalan yang bagus untuk sepak bola Indonesia agar lebih aman lagi,” tambah Teco.

Baca Juga:  Wow! Badung Juara Umum Porprov Kesembilan Kali!

Terlepas dari komentar Teco tersebut, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo yang diwawancarai saat mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau Command Center dan Apel KTT G20 mengungkapkan jika pihaknya masih akan meninjau lebih jauh terkait sistem kompetisi lanjutan musim ini.

Apakah bisa memakai sistem home-away seperti biasa atau justru memakai sistem gelembung seperti di Liga 1 2021/2022. “Tentunya kami akan pelajari dulu. Yang jelas kami fokus ke keselamatan dan keamanan (suporter). Itu yang jadi faktor utama kami,” terangnya.

Disamping itu, Mabes Polri sudah membuat regulasi baru tentang keamanan dan keselamatan pertandingan yang mengacu pada Kemenkumham. Dedy menjelaskan, nantinya regulasi tersebut akan disosialisasikan kepada seluruh anggota kepolisian mulai dari tingkat Polsek hingga Mabes Polri sebagai pedoman standardisasi pola keamanan.

“Kami merujuk juga kepada statuta FIFA untuk regulasi baru tentang keselamatan dan keamanan pertandingan,” tutupnya. (alit binawan/radar bali)

 

 



DENPASAR– Pelatih Bali United Stefano Cugurra teco dengan tegas tidak ingin adanya sistem bubble to bubble alias gelembung untuk lanjutan Liga 1 2022/2023 pasca tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter Arema FC usai laga menghadapi Persebaya Surabaya.

Sudah satu bulan lebih dihentikan, nyatanya Liga 1 masih belum menemui titik terang terkait kapan bergulir lagi. Hanya saat owner’s meeting klub Liga 1 dengan PT Liga Indonesia Baru, sudah diwacanakan ada tiga opsi bergulirnya Liga 1. Dengan ketidakpastian ini, mau tidak mau Teco memilih meliburkan skuadnya sementara hingga Rabu besok (9/11).

Apalagi Serdadu Tridatu sulit menemukan lawan uji tanding. Untuk sekarang, Teco hanya berharap jika Liga 1 bisa kembali dengan sistem yang lebih baik.

“Yang penting ketika liga balik lagi, semuanya sudah bagus. Yang penting semuanya bisa lebih aman untuk suporter yang datang ke stadion,” terang Teco.

Pelatih yang juga sempat membawa Persija Jakarta meraih gelar Liga 1 2018 ini juga ingin agar seluruh suporter yang datang ke stadion bisa aman saat menonton pertandingan.

Baca Juga:  Sssttt…Felda United Siap Bajak Comvalius, Ini Kata Sang Agen…

Evaluasi besa-besar pun wajib dilakukan. Bukan hanya sekadar investigasi dan penyidikan tanpa adanya Tindakan tegas dari berbagai pihak seperti Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) atau kepolisian.

Termasuk dia secara tidak langsung mendukung adanya evaluasi di tubuh PSSI. Artinya dia mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilakukan pada Maret 2023. Hanya saja, Teco enggan untuk terlalu banyak berkomentar mengenai KLB.

“Saya pikir harus ada evaluasi. Semuanya harus lebih aman agar tidak ada masalah lagi. Mudah-mudahan ini (tragedi Kanjuruhan) menjadi yang terakhir suporter meninggal di Indonesia,” ucap mantan pelatih Fisik Persebaya, Surabaya, ini.

“Soal kepengurusan di PSSI, saya tidak mau berkomentar dulu. Apakah mau ganti orang (pengurus) atau ada yang bertahan, saya tidak mau berkomentar. Yang jelas mudah-mudahan ada jalan yang bagus untuk sepak bola Indonesia agar lebih aman lagi,” tambah Teco.

Baca Juga:  Tim Basket Sumut Keok Dilumat Tim Basket Bali di Kejurnas U-15 di Bangka Belitung

Terlepas dari komentar Teco tersebut, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo yang diwawancarai saat mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau Command Center dan Apel KTT G20 mengungkapkan jika pihaknya masih akan meninjau lebih jauh terkait sistem kompetisi lanjutan musim ini.

Apakah bisa memakai sistem home-away seperti biasa atau justru memakai sistem gelembung seperti di Liga 1 2021/2022. “Tentunya kami akan pelajari dulu. Yang jelas kami fokus ke keselamatan dan keamanan (suporter). Itu yang jadi faktor utama kami,” terangnya.

Disamping itu, Mabes Polri sudah membuat regulasi baru tentang keamanan dan keselamatan pertandingan yang mengacu pada Kemenkumham. Dedy menjelaskan, nantinya regulasi tersebut akan disosialisasikan kepada seluruh anggota kepolisian mulai dari tingkat Polsek hingga Mabes Polri sebagai pedoman standardisasi pola keamanan.

“Kami merujuk juga kepada statuta FIFA untuk regulasi baru tentang keselamatan dan keamanan pertandingan,” tutupnya. (alit binawan/radar bali)

 

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru