27.6 C
Denpasar
Tuesday, March 21, 2023

Armand Setiawan, Anak Bos Kaus Joger Terpilih Jadi Ketum FORKI Bali

DENPASAR, radarbali.id – Armand Setiawan, anak bos kaus Joger, terpilih sebagai ketua umum Pengprov Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Bali periode 2022-2025. Armand Joger terpilih sebagai Ketum FORKI Bali menggantikan I Ketut Rochineng yang sudah menjabat sebagai Ketum Pengprov Forki Bali selama dua periode.

 

Pria yang akrab disapa Armand Joger tersebut terpilih melalui Musprov yan digelar di Griya Santrian Sanur, Denpasar, Selasa (26/4). Putra dari bos Joger itu meraih 10 dukungan berbanding lima dukungan untuk Anak Agung Ngurah Sutha.

 

Ketum KONI Bali IGN Oka Dharmawan saat diwawancarai kemarin menilai kepengurusan Pengprov Forki Bali yang baru akan memiliki tantangan yang cukup berat di PON XXI/2024, Aceh-Sumut.

 

“Siapapun yang menjadi ketum terpilih, tugasnya pasti berat. di PON Papua, sudah dapat dua emas. Minimal kedepannya bisa lebih dari itu,” ucapnya.

 

Baca Juga:  Mengenal Stand Up Paddle, yuk..Gabungan Kano dan Surfing ini Makin Diakrabi

Di sisi lain Ketum Pengprov FORKI Bali terpilih Armand Setiawan mengakui, tantangan di bawah kepemimpinannya akan semakin berat. “Kalau standarnya PON, memang tantangannya cukup berat. Ada beberapa andalan kami yang sudah memasuki batasan usia di PON,” ucapnya.

 

Dari data yang diperoleh, memang ada beberapa karateka andalan Bali yang sudah tidak bisa lagi bertarung pada multieven olah raga terbesar di Indonesia tersebut. Misalnya saja Cok Istri Agung Sanistyarani. Regenerasi menurut Armand Joger harus dilakukan dengan maksimalsetelah terinterupsi pandemi Covid-19 dengan menurunkan kejuaraan.

Dia juga berharap, semua pengurus harus terlibat. “Jangan hanya papan namanya saja yang terpampang di kepengurusan,” tambah Armand Joger yang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Tim PON Bali di Jabar dan Papua tersebut.

 

Untuk pengganti Coki, sudah mulai terlihat di Jembrana, Klungkung, dan Bangli. Sekarang Armand ingin melihat sejauh mana penerus Coki tersebut bisa memiliki jiwa yang lebih besar dari Coki. Dia berharap, Pra-PON 2023 karateka asal Bali bisa lolos ke PON dengan akreditasi yang sangat baik.

Baca Juga:  Rochineng Mundur, Sekda Gianyar Jabat Plh Bupati

“Harapannya Pra-PON bisa digelar di Bali,” imbuhnya.

 

Terkait pelatih, mantan Wakil Ketum Pengprov Forki Bali tersebut ingin ada banyak pelatih yang memiliki sertifikasi semisal level nasional. Itu menjadi tugas lain dari pengurus FORKI provinsi, kabupaten/kota, dan perguruan di Pulau Dewata.

“Kami harus berpikir strategis juga. Semakin banyak pelatih, tentu semakin bagus kan. Tapi sekarang untuk menentukan kuota pelatih di PON misalnya ada di KONI Bali,” tutupnya.

 

Sekadar diketahui, Armand Setiawan yang dikenal dengan sebutan Armand Joger adalah anak dari Joseph Theodorus Wulianadi. Nama ini dikenal sebagai pendiri oleh-oleh khas Bali, salah satunya kaus Joger di Kuta, yang terkenal dan kata-katanya yang unik dan menggelitik.



DENPASAR, radarbali.id – Armand Setiawan, anak bos kaus Joger, terpilih sebagai ketua umum Pengprov Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Bali periode 2022-2025. Armand Joger terpilih sebagai Ketum FORKI Bali menggantikan I Ketut Rochineng yang sudah menjabat sebagai Ketum Pengprov Forki Bali selama dua periode.

 

Pria yang akrab disapa Armand Joger tersebut terpilih melalui Musprov yan digelar di Griya Santrian Sanur, Denpasar, Selasa (26/4). Putra dari bos Joger itu meraih 10 dukungan berbanding lima dukungan untuk Anak Agung Ngurah Sutha.

 

Ketum KONI Bali IGN Oka Dharmawan saat diwawancarai kemarin menilai kepengurusan Pengprov Forki Bali yang baru akan memiliki tantangan yang cukup berat di PON XXI/2024, Aceh-Sumut.

 

“Siapapun yang menjadi ketum terpilih, tugasnya pasti berat. di PON Papua, sudah dapat dua emas. Minimal kedepannya bisa lebih dari itu,” ucapnya.

 

Baca Juga:  Usai Klarifikasi Jari Telunjuk, Rochineng Minta ASN Tetap Netral

Di sisi lain Ketum Pengprov FORKI Bali terpilih Armand Setiawan mengakui, tantangan di bawah kepemimpinannya akan semakin berat. “Kalau standarnya PON, memang tantangannya cukup berat. Ada beberapa andalan kami yang sudah memasuki batasan usia di PON,” ucapnya.

 

Dari data yang diperoleh, memang ada beberapa karateka andalan Bali yang sudah tidak bisa lagi bertarung pada multieven olah raga terbesar di Indonesia tersebut. Misalnya saja Cok Istri Agung Sanistyarani. Regenerasi menurut Armand Joger harus dilakukan dengan maksimalsetelah terinterupsi pandemi Covid-19 dengan menurunkan kejuaraan.

Dia juga berharap, semua pengurus harus terlibat. “Jangan hanya papan namanya saja yang terpampang di kepengurusan,” tambah Armand Joger yang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Tim PON Bali di Jabar dan Papua tersebut.

 

Untuk pengganti Coki, sudah mulai terlihat di Jembrana, Klungkung, dan Bangli. Sekarang Armand ingin melihat sejauh mana penerus Coki tersebut bisa memiliki jiwa yang lebih besar dari Coki. Dia berharap, Pra-PON 2023 karateka asal Bali bisa lolos ke PON dengan akreditasi yang sangat baik.

Baca Juga:  Awali 2021, Rocky N Berbagi 1,5 Ton Beras untuk Sopir Angkot

“Harapannya Pra-PON bisa digelar di Bali,” imbuhnya.

 

Terkait pelatih, mantan Wakil Ketum Pengprov Forki Bali tersebut ingin ada banyak pelatih yang memiliki sertifikasi semisal level nasional. Itu menjadi tugas lain dari pengurus FORKI provinsi, kabupaten/kota, dan perguruan di Pulau Dewata.

“Kami harus berpikir strategis juga. Semakin banyak pelatih, tentu semakin bagus kan. Tapi sekarang untuk menentukan kuota pelatih di PON misalnya ada di KONI Bali,” tutupnya.

 

Sekadar diketahui, Armand Setiawan yang dikenal dengan sebutan Armand Joger adalah anak dari Joseph Theodorus Wulianadi. Nama ini dikenal sebagai pendiri oleh-oleh khas Bali, salah satunya kaus Joger di Kuta, yang terkenal dan kata-katanya yang unik dan menggelitik.


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru