PECATU – Benar-benar mengejutkan. Kali terakhir Denpasar berhasil meraih emas di cabor sepak bola, terjadi saat Porprov Bali XII/2015, Buleleng. Saat itu Denpasar juga bertemu Badung di final yang berlangsung di Lapangan Mayor Metra Singaraja.
Saat itu gol semata wayang Denpasar berhasil dicetak oleh I Made Andhika Wijaya yang sekarang menjadi bek kanan Bali United sejak ISC A 2016. Sekarang penantian tujuh tahun tersebut terbayar lunas.
Puasa emas pun sudah ditunaikan Denpasar. Menghadapi Badung di Lapangan Beji Mandala Pecatu, Jumat sore kemarin (25/11), Denpasar berhasil menang dengan skor 1-3 dan berhak atas emas cabor sepak bola Porprov Bali XV/2022.
Badung sendiri otomatis meraih perak dan Karangasem di laga sehari sebelumnya, berhasil meraih perunggu untuk pertama kalinya setelah menumbangkan Jembrana. Pertandingan baru berjalan lima menit, Denpasar sudah unggul melalui I Made Dwi Arya Sukawidana.
Di menit ke-19, I Kadek Priadana berhasil menggandakan keunggulan Denpasar dan gol terakhir Denpasar dicetak oleh Ronaldo Cevan pada menit ke-71. Gol hiburan Badung dicetak oleh I Komang Aditya Prabaskara pada menit ke-82. Berhasil meraih emas di Porprov Bali, membuat sang arsitek I Made Pasek Alit sukses mencapai target pribadi.
Setelah beberapa bulan lalu Pasek Alit berhasil mengantarkan Perseden Denpasar meraih gelar juara Liga 3 Bali 2022, kali ini dengan materi pemain yang sama juga berhasil merebut emas di Porprov Bali. Bagi Pasek Alit, hasil ini adalah buah dari perjuangan skuad asuhannya selama menjalani program latihan.
“Mereka berlatih dengan sangat serius. Yang paling utama adalah Liga 3 memberikan kami pengalaman yang lebih untuk bisa berbicara banyak di Porprov Bali kali ini. Anak-anak juga punya modal kepercayaan diri yang cukup baik. Akhirnya target kami untuk mengawinkan gelar terpenuhi,” jelas mantan pemain Persis Solo tersebut.
Disinggung siapa yang menjadi pemain kunci di Denpasar, Pasek Alit mengaku semua pemain adalah pemain kunci meskipun ada beberapa pemain jebolan dari Bali United Youth semisal Kadek Lanang Agus Surya Artayana.
“Kami bagi, tidak ada pemain kunci. Semua pemain adalah pemain kunci dan penting bagi kami,” terangnya. Sementara itu Ketua KONI Denpasar Ida Bagus Tony Astawa yang diwawancarai terpisah kemarin sebenarnya menargetkan tiga emas di cabor yang ada dibawah naungan PSSI.
“Seharusnya target tiga emas. Tapi futsal kemarin gagal emas padahal peluang sangat besar. Namun kami bersyukur anak-anak berhasil meraih emas di beach soccer dan sepak bola. Ini puncak prestasi olahraga di bidang sepak bola Porprov Bali,” tutupnya. (alit binawan/radar bali)
