26.5 C
Denpasar
Sunday, June 4, 2023

Koster Disebut Berdalih, Gendo Bandingkan Saat Acara IPU Delegasi Israel Ternyata Datang

DENPASAR,radarbali.id – Penolakan Gubernur Bali Wayan Koster terhadap Timnas Israel bertanding di Bali masih berbuntut Panjang.  Pengamat sosial I Wayan “Gendo” Suardana menuding Gubernur Bali Wayan Koster melakukan pembenaran menolak timnas Israel. Menelaah dari rilis resmi Gubernur Bali, Menurut Gendo ada beberapa poin argumentasi yang digunakan Koster sebagai dasar pembenaran atas keputusan politiknya menolak kehadiran Timnas Israel U20 yang berakibat batalnya perhelatan piala dunia U20 di Indonesia dan Bali sebagai salah satu tuan rumah.

Dia membeber, ada beberapa argumen yang tidak sesuai tindakan Gubernur Bali. Diantaranya; alasan konstitusi karena Indonesia anti penjajahan; alasan kemanusiaan karenaIsrael yang menjajah  Palestina puluhan tahun; Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.

Heroiknya di dalam argumentasinya ini dibumbui dengan mengaet nama besar Bung Karno.”Jika benar alasannya demikian maka seharusnya Koster sebagai Gubernur Bali tidak mengajukan diri sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20, karena Koster seharusnya tahu bahwa ada Timnas Israel ikut serta di dalam kualifikasi Piala Dunia,” ujar Gendo.

Baca Juga:  Beredar Kabar Drawing Piala Dunia U-20 Ditunda, Penataan Gedung Ksirarnawa Jalan Terus

Seharusnya Koster akan mengajukan syarat bersedia sebagai penyelenggara dengan syarat Israel tidak ikut.  Anehnya,

Gubernur Koster tetap mengajukan diri sebagai penyelenggaran, bahkan menjadi venue drawing dengan dana APBD untuk perbaikan art center. Padahal Israel lolos di Juni 2022 pun Koster tetap menyatakan bersedia menjadi tuan rumah bahkan ada klaim semua hal itu berkat kerja keras Koster. “Artinya tidak ada satupun alasan politik luar negeri yang dikemukan Koster dari awal. Dia seperti bersiap menerima piala dunia dengan Timnas Israel sebagai salah satu pesertanya,” ucapnya.

Alasan  isu keamanan menurut Gendo terkesan mengada -ada,  karena pihak kepolisian telah menyatakan sampai saat ini tidak ada masalah keamanan dan potensi gangguan keamanan.

Baca Juga:  Gedung Ksirarnawa Jadi Tempat Drawing Piala Dunia U-20, Sedot Rp 5,9 M untuk Renovasi Art Center

Jikapun ada masalah keamanan, seharusnya itu adalah menjadi tugas dari lembaga keamanan negara baik TNI maupun Polri. Jika Koster beralasan tidak mau pariwisata terganggu akibat gangguan keamanan, sedangkan di sisi lain Presiden Jokowi  mengamini perhelatan ini  seperti menuding Presiden Jokowi tidak sayang pariwisata Bali.

Gendo meminta semestinya Koster introspeksi diri. “Saya juga anti terhadap Israel yang menjajah Palestina dan hal itu bertentangan dengan UUD RI 1945, kenapa anda tidak menyatakan hal yang sama saat bendera Israel berkibar di Konfrensi International Parlementary Union (IPU) yang diselenggarakan di Bali pada tahun 2022 atau menolak atlet Esport dari Israel yang bertanding di sini,” tanyanya. (feb/rid)



DENPASAR,radarbali.id – Penolakan Gubernur Bali Wayan Koster terhadap Timnas Israel bertanding di Bali masih berbuntut Panjang.  Pengamat sosial I Wayan “Gendo” Suardana menuding Gubernur Bali Wayan Koster melakukan pembenaran menolak timnas Israel. Menelaah dari rilis resmi Gubernur Bali, Menurut Gendo ada beberapa poin argumentasi yang digunakan Koster sebagai dasar pembenaran atas keputusan politiknya menolak kehadiran Timnas Israel U20 yang berakibat batalnya perhelatan piala dunia U20 di Indonesia dan Bali sebagai salah satu tuan rumah.

Dia membeber, ada beberapa argumen yang tidak sesuai tindakan Gubernur Bali. Diantaranya; alasan konstitusi karena Indonesia anti penjajahan; alasan kemanusiaan karenaIsrael yang menjajah  Palestina puluhan tahun; Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.

Heroiknya di dalam argumentasinya ini dibumbui dengan mengaet nama besar Bung Karno.”Jika benar alasannya demikian maka seharusnya Koster sebagai Gubernur Bali tidak mengajukan diri sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20, karena Koster seharusnya tahu bahwa ada Timnas Israel ikut serta di dalam kualifikasi Piala Dunia,” ujar Gendo.

Baca Juga:  Gubernur Koster Disambut Antusias Warga Buleleng

Seharusnya Koster akan mengajukan syarat bersedia sebagai penyelenggara dengan syarat Israel tidak ikut.  Anehnya,

Gubernur Koster tetap mengajukan diri sebagai penyelenggaran, bahkan menjadi venue drawing dengan dana APBD untuk perbaikan art center. Padahal Israel lolos di Juni 2022 pun Koster tetap menyatakan bersedia menjadi tuan rumah bahkan ada klaim semua hal itu berkat kerja keras Koster. “Artinya tidak ada satupun alasan politik luar negeri yang dikemukan Koster dari awal. Dia seperti bersiap menerima piala dunia dengan Timnas Israel sebagai salah satu pesertanya,” ucapnya.

Alasan  isu keamanan menurut Gendo terkesan mengada -ada,  karena pihak kepolisian telah menyatakan sampai saat ini tidak ada masalah keamanan dan potensi gangguan keamanan.

Baca Juga:  Tunjukkan Eksistensi, Tim Dinasty TNI AL Denpasar Sabet Juara Umum I

Jikapun ada masalah keamanan, seharusnya itu adalah menjadi tugas dari lembaga keamanan negara baik TNI maupun Polri. Jika Koster beralasan tidak mau pariwisata terganggu akibat gangguan keamanan, sedangkan di sisi lain Presiden Jokowi  mengamini perhelatan ini  seperti menuding Presiden Jokowi tidak sayang pariwisata Bali.

Gendo meminta semestinya Koster introspeksi diri. “Saya juga anti terhadap Israel yang menjajah Palestina dan hal itu bertentangan dengan UUD RI 1945, kenapa anda tidak menyatakan hal yang sama saat bendera Israel berkibar di Konfrensi International Parlementary Union (IPU) yang diselenggarakan di Bali pada tahun 2022 atau menolak atlet Esport dari Israel yang bertanding di sini,” tanyanya. (feb/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru