Anak sebagai alat untuk meminta - minta dinilai sebagai cara efektif. Seperti yang diungkapkan NWS, sengaja menyuruh anaknya untuk berhenti sekolah untuk mengemis.
Dari tahun ke tahun, entah sampai kapan, tak mudah menyadarkan mereka yang hidup dari komunitas pengemis. Ini  seperti sebuah pekerjaan yang lazim bagi sejumlah orang yang mengaku berasal dari Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem.
-Pol PP Kabupaten Gianyar menangkap 31 orang gembel dan pengemis (Gepeng) pada Jumat (3/2). Puluhan Gepeng itu diamankan dari kawasan wisata Ubud, dan juga kota Gianyar.
Kawasan Ubud dan Kecamatan Gianyar rupanya banyak dibanjiri gerombolan gelandangan dan pengemis alias gepeng. Terbukti, beberapa hari terakhir, Satpol PP Kabupaten Gianyar mengamankan sebanyak 31 orang.
Para gelandangan dan pengemis (gepeng) tampaknya tak kapok-kapok beraksi di Buleleng. Kendati telah berkali-kali ditangkap dan dipulangkan, mereka tetap muncul. Bahkan kini disinyalir mereka sengaja menampakkan diri agar mendapat tumpangan gratis kembali ke kampung halaman mereka.
Masalah sosial gelandangan dan pengemis (gepeng) di Gianyar khususnya di kawasan wisata Ubud kian meresahkan. Kamis (12/1/2023), sebanyak 15 orang Gepeng (gembel dan pengemis) terjaring razia yang dilakukan oleh Sat Pol PP Kabupaten Gianyar.
Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) asal Karangasem masih menjadi masalah serius. Pemerintah kabupaten Karangasem dibuat pengeng. Pasalnya, setiap bulan, Dinas Sosial Karangasem selalu mendapat kiriman gepeng yang diamankan dari kabupaten/kota lain.
Kondisi musim libur hari raya dan suasana tahun baru dimanfaatkan gelandangan dan pengemis (gepeng) meminta  sedekah ke pengunjung ke Bali yang mereka mangkal di sekitar kawasan lampu merah di Kota Denpasar, Selasa (3/1/2023).
Sebanyak 13 orang pengamen, gelandangan hingga anak punk diamankan oleh Forum Sipandu Beradat Desa Pemecutan Kaja Denpasar Utara. Mereka diamankan dari sejumlah tempat pada Minggu (11/12/22).