Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menghadiri pertemuan L20 Summit yang membahas kebijakan fiskal dan ekonomi terkait kesejahteraan pekerja di dunia pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya di Golden Tulip Jineng Resort kemarin ( 14/11). Pertemuan yang dihadiri oleh negara-negara anggota G20 dari Uni Eropa, Afrika, serta Asia mengangkat tiga isu penting dalam dunia ketenagakerjaan yakni kebijakan bagi pekerja digital dalam era digitalisasi industri, dampak perubahan iklim dan pentingnya transisi berkeadilan sebagai dampak dari kebijakan global atas transisi energi dari bahan dasar fosil menjadi energi terbarukan bagi buruh pekerja
Badan Usaha dan Pelaku Usaha juga didorong untuk memanfaatkan seluruh fasilitas dan kemudahan di KEK, terutama di bidang fiskal dalam merealisasikan investasi dan meningkatkan investasi baru
“Indonesia berharap manfaat konkret dari G20 ini, dapat secara nyata dirasakan bersama-sama. Mari kita bersama-sama meneguhkan komitmen kita, untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan acara Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 guna mendorong pemulihan ekonomi nasional kita,” tutup Menko Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Nasional I Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) Tahun 2022, di Jakarta, Kamis (25/08).
Direktur INES Permadi menuturkan, sebanyak 84,7 persen dari 1.928 responden menilai Airlangga merupakan cocok bakal calon presiden yang paling mungkin melanjutkan program pembangunan Jokowi yang belum selesai.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif mengatakan bahwa kegiatan inklusi keuangan penting untuk melibatkan pelajar karena jika melibatkan pelajar maka orang tuanya juga ikut menabung. Hal tersebut disampaikan dalam puncak acara KEJAR Prestasi Generasi Muda Indonesia (KREASIMUDA) yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di SMESCO Convention Hall Jakarta, Selasa (23/8).
Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan, pemerintah memastikan ketersediaan pasokan pangan dengan tetap menjaga cadangan beras pemerintah CBP di Bulog di level 1 sampai 1,5 juta ton.
Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengatakan pertumbuhan ekonomi yang impresif tersebut juga didukung oleh sektor lain yang tumbuh positif yakni sektor industri, pengolahan, perdagangan, pertambangan, dan pertanian.