Jaksa Penuntut Umum (JPU) resmi melakukan upaya banding atas putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang memutus Irjen Pol Teddy Minahasa dengan hukuman penjara seumur hidup.
Terbaru, sidang terdakwa AKBP Dody Prawiranegara yang tak lain mantan Kapolres Bukittinggi. Ia terlihat menahan tangis dengan kuat saat membacakan pledoi atau nota pembelaan, dalam kasus yang peredaran narkotika jenis sabu yang menjeratnya bersama mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa.
Sidang kasus penjualan barang bukti sabusabu dengan terdakwa mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjenpol Teddy Minahasa kembali digelar. Ahli Bahasa dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Krisanjaya menjelaskan interpretasinya terhadap kalimat ‘Mainkan ya, Mas’ yang dikirim Teddy Minahasa kepada anak buahnya, Dody Prawiranegara. Krisanjaya menjelaskan hal itu setelah ditanya Hakim Ketua Jon Sarman Saragih dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (8/3).
Mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa mengaku mengenal Linda Pujiastuti saat dirinya masih mahasiswa di Universitas Indonesia tahun 2005. Tepatnya, ia mengenal Linda pertama kali di spa Hotel Classic, Pacenongan, Jakarta Pusat lantaran sering bermain bersama teman-temannya ke tempat tersebut.
MANTAN Kapolsek Kuta dan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara (perwina menengah/pamen Polri) yang kini ditetapkan sebagai tersangka penjualan barang bukti (BB) sabu-sabu, bicara blak-blakan saat dilakukan konfrontasi dengan Irjen Pol Teddy Minahasa (perwira tinggi/pati Polri).
MANTAN Kapolsek Kuta dan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara yang jadi tersangka kasus penjualan barang bukti sabu-sabu, menegaskan bahwa Irjen Pol Teddy Minahasa adalah aktor utama dari kasus dugaan penjualan barang bukti narkoba. Penegasan itu diungkapkan lagi usai menjalani konfrontasi dengan mantan kapolda Polda Sumbar itu.
Irjen (Purn) Pol Maman Supratman, ayah dari AKBP Dody Prawiranegara tak percaya jika anaknya terlibat dalam kasus penjualan barang bukti narkoba jaringan Irjen Pol Teddy Minahasa. Dia menyakini ada tekanan terhadap anaknya.