Maraknya kejadian gigitan anjing rabies membuat warga di Ubud, Gianyar waspada. Pada Jumat (2/6), sejumlah anjing peliharaan di desa Singakerta, Ubud, Gianyar dilakukan vaksinasi rabies.
Seorang pasien asal Desa Pekutatan, meninggal dunia di rumah sakit umum (RSU) Negara, Selasa (30/5) sore lalu. Pasien meninggal dengan gejala mirip dengan rabies, namun tidak riwayat gigitan hewan penular rabies. Sehingga, belum bisa dipastikan pasien yang mengalami keluhan sakit perut dan tensi tinggi tersebut karena rabies.
Seorang anak perempuan berusia enam tahun asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung meninggal dunia dalam perawatan di ruang ICU RSUD Klungkung, Senin (29/5) sekitar pukul 15.04. Sebelum dilarikan ke rumah sakit kemarin dini hari, anak itu sempat mengeluh takut air kepada sang nenek. Hingga akhirnya mengalami panas dan muntah-muntah disertai mengeluarkan air liur.
Penyusunan perarem rabies di Buleleng berjalan lamban. Dari 169 desa adat, baru 59 desa adat saja yang memiliki perarem terkait pencegahan rabies. Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng mengklaim, penyusunan perarem tersebut tuntas pada bulan ini.
Sampel otak anjing yang menggigit empat orang warga di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, positif rabies berdasarkan hasil laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Dengan tambahan kasus positif baru tersebut tercatat sudah ada 27 kasus positif rabies di Jembrana dalam tahun 2023 ini
Setelah kasus gigitan anjing di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menjadwalkan vaksinasi emergency di sekitar lokasi gigitan. Anjing yang mati setelah menggigit empat orang, merupakan anjing yang tidak divaksin pada saat vaksinasi masal awal bulan Maret lalu.
Anjing liar menggigit tiga orang di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, tepatnya di Kantor DPRD Badung. Anjing tersebut langsung dieliminasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Badung. Namun hasil pengujian cairan otak anjing tersebut oleh Balai Veteriner Denpasar, yang keluar, Selasa (14/3) sore, dipastikan positif rabies.
Sejumlah anjing liar di jalur By Pass Ida Bagus Mantra, Gianyar dilakukan eliminasi. Hal itu seiring dengah merebaknya kasus rabies di awal tahun 2022 lalu di desa Saba, Gianyar. Proses eliminasi dilakukan pada Selasa (14/3).
Tingginya kasus rabies di Jembrana, setiap desa dan kelurahan didorong membentuk tim siaga rabies (Tisira). Tim ini bertugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meminimalisir penyebaran rabies dan meminimalisir timbulnya korban gigitan. Selain membentuk Tisira di desa dinas, desa adat juga didorong membuat perarem mengenai rabies.
Kasus kematian warga dengan riwayat pernah digigit anjing, direspon dinas terkait dengan vaksinasi di sekitar lokasi sekitar rumah korban di Desa Kaliakah, Selasa (7/3/2023). Petugas menyasar anjing liar dan anjing yang diliarkan belum vaksin untuk divaksin rabies agar penyebaran virus rabies tidak meluas.