SEMARAPURA- Meski masih ditengah suasana pandemi, minat masyarakat untuk berwisata saat liburan hari Raya Galungan sangat tinggi.
Antusiasme masyarakat untuk menikmati libur, itu seperti terlihat di Desa Wisata Bakas.
Bahkan dengan tingginya animo masyarakat, objek wisata yang sebelumnya sempat ditutup lantaran pandemi Covid-19 akhirnya dibuka kembali bertepatan dengan hari raya Galungan, Rabu (14/4).
Ketua Pokdarwis Desa Wisata Bakas, Kadek Widiasa dikonfirmasi Kamis (15/4) membenarkan bila Desa Wisata Bakas kembali dibuka bertepatan dengan hari raya Galungan, Rabu (14/4).
Selain karena penataan di destinasi yang dimiliki telah rampung, dibukanya kembali Desa Wisata Bakas karena melihat peluang tingginya minat warga berwisata di momen hari raya Galungan.
“Kami buka namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Kasihan juga masyarakat. Dengan berekreasi, imun tubuh bisa meningkat,” ujarnya.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali jumlah pengunjung terbilang cukup banyak meski objek baru dibuka pada, Senin (12/4) lalu.
Mayoritas, pengunjung objek Desa Wisata Bakas didominasi wisatawan lokal. Mulai dari warga Klungkung sendiri, hingga Gianyar dan Denpasar.
“Mungkin karena mereka lama di rumah. Sehingga keinginan atau animo untuk bisa berekreasi tinggi,” katanya.
Diungkapkannya, ada sekitar 100-an orang yang berkunjung Desa Wisata Bakas pada momen hari raya Galungan.
Meski begitu, tidak terjadi kerumunan mengingat destinasi yang disediakan memanfaatkan lahan pertanian yang sangat luas.
“Banyak anak bersama keluarga yang berkunjung,” terang Widiasa.
Meski ada sekitar 100an orang yang berkunjung, menurutnya hanya puluhan orang yang dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per orang.
Itu lantaran hanya orang dewasa saja yang dikenakan tiket masuk untuk sementara waktu ini.
Sementara untuk anak-anak dibiarkan berekreasi tanpa tiket masuk alias gratis.
“Untuk naik swing (ayunan) yang ekstrim ada tambahan biaya Rp 20 ribu per orang. Dan ini cukup banyak peminatnya. Kami rencananya akan buka terus sambil melihat situasi,” tukasnya.